Beras Organik Di Sragen, Mampu Jadi Penggerak Ekonomi Masyarakat

oleh -7 views
ilustrasi beras
Ilustrasi Beras - Foto : Dok. Istock

Panennews.com – Sebagai salah satu desa wisata di Kabupaten Sragen desa Sukorejo menjadi sentra padi organik dengan menerapkan usaha tani padi organik.

Dengan mayoritas penduduk yang bermata pencaharian di sektor pertanian serta dalam rangka mengurangi ketergantungan pupuk dan pestisida maka secara jangka panjang desa Sukorejo diusahakan menjadi penghasil tanaman padi organik.

Hal itu disampaikan Kepala Desa Sukorejo Sukrisno saat menerima kunjungan Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati dalam kegiatan Pembinaan dan Pentasharufan ZIS Baznas Sragen di Lapangan desa Sukorejo Kecamatan Sambirejo, Senin (30/10/2023).

“Kami tetap konsisten untuk terus menjalankan dan mempertahankan ikon sentra padi organik terbukti kami masih menganggarkan untuk sertifikasi organik melalui Lembaga INOFICE. Di Sragen, untuk melaksanakan pertanian organik ini ya hanya di Desa Sukorejo.”katanya.

Baca Juga :   Panen Raya Di Sulsel, Presiden : Surplus Bisa Untuk Daerah Lain

Ketua Baznas Kabupaten Sragen Mustaqim menyampaikan pertanian menjadi sektor kunci perekonomian Masyarakat kita.

Sehingga Baznas Sragen menangkap peluang tersebut untuk membina dan mengembangkan pertanian agar meningkatkan hasil pertanian dan menyejahterakan para petaninya melalui program lumbung pangan.

“Selain di desa Sukorejo, Baznas memiliki program lumbung pangan lainnya seperti di desa Bagor Miri yaitu lumbung pangan jagung dan yang akan berproses ada di desa Pare Mondokan. Kemudian ada pula Green House Melon di Kalijambe, Miri, Gondang dan sebentar lagi akan hadir di desa Puro Karangmalang.”ujarnya.

Selain itu, Dia juga menjelaskan, program yang saat ini dijalankan oleh Baznas Sragen bertujuan agar hasil produksi panen tersebut dapat membangun ekosistem mulai dari pembentukan pasar, rantai pasokan, sistem produksi bahkan pemenuhan SDM.

Baca Juga :   Harga Beras Masih Tinggi, DPD RI Minta Kementan Gerak Cepat Kendalikan Harga

Ia menerangkan dalam 8 hektar sawah, setiap kali panen dapat menghasilkan kurang lebih 48 ton gabah yang produksinya diserap oleh Baznas Sragen yang digunakan untuk pembagian sembako secara periodik.

“Sembako dalam satu tahun berasal dari hasil produksi petani binaan kami. Dengan begitu petani tidak kesulitan dalam pemasarannya, Baznas juga tidak kesulitan mencari beras sehingga terjadi kerjasama yang baik. Seperti beberapa saat lalu, kita mampu mengirimkan 40 ton beras permintaan Baznas Provinsi Jawa Tengah.”ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.