Belimbing Jingga Komoditas Unggulan Jepara yang Terlupa

oleh -9 views
Edi Mustofa menunjukkan keunggulan belimbing jingga kepada para pengunjung (Panennews.com/Ahmad Muharror)
Edi Mustofa menunjukkan keunggulan belimbing jingga kepada para pengunjung (Panennews.com/Ahmad Muharror)

Panennews.com – Belimbing Jingga adalah salah satu buah khas Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Sayangnya, keberadaan varietas ini mulai langka, padahal memiliki cita rasa yang manis.

Ragam cara dilakukan untuk mendongkrak komoditas belimbing jingga agar kembali dikenal masyarakat, yakni dengan menggelar Festival Belimbing Jingga.

Festival ini kali pertama dihelat di Desa Ketilengsingolelo, Kecamatan Welahan. Ternyata antusias warga cukup tinggi untuk melihat cara membudidayakan tanaman buah tersebut.

Penggagas Festival Belimbing Jingga, Edi Mustofa mengatakan, belimbing jingga merupakan salah satu ikon buah unggulan yang harus selalu diupayakan untuk dilestarikan.

Baca Juga :   Meski Diterpa Aflatoksin, Kementan Terus Genjot Ekspor Pala Di Pasar Global

Sebab saat ini, jumlah populasinya mulai berkurang karena minimnya minat membudidayakan.

“Pohon belimbing jingga hanya tersisa sekitar 500-an pohon saja. Itupun hanya ada di Desa Ketilengsingolelo, Gedangan, dan Welahan,” ujarnya, Senin (16/10/2023).

Belimbing Jingga memiliki tampilan warna jingga kekuning-kuningan, ukuran buahnya sedang, tidak terlalu besar atau kecil.

Keunggulan yang paling utama adalah belimbing jingga mempunyai rasa lebih manis dibandingkan dengan jenis belimbing lain.

“Rasa manis ini diperoleh karena proses panen hanya boleh dilakukan saat buah matang. Jadi harus matang, sudah 40 hari ke atas baru layak untuk diambil,” terangnya.

Baca Juga :   Malioboro Coffee Night, Jadi Media Diplomasi Kopi Nusantara Mendunia

Asisten I Sekda Jepara, Ratib Zaini mengungkapkan, belimbing jingga adalah satu dari sekian ikon kabupaten berjuluk Bumi Kartini.

“Belimbing jingga juga bisa mengangkat perekonomian petani, mengingat kualitas rasa belimbing jingga lebih enak dibandingkan dengan belimbing pada umumnya dan harga jual relatif tinggi,” bebernya.

Ditambahkan, belimbing jingga bukan hanya belimbing biasa, tetapi memiliki nilai ekonomis yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga.

“Untuk harganya dikisaran Rp 25.000 – Rp 30.000 per kilogram. Saya rasa harganya masih sangat terjangkau. Apalagi kalau sudah tau rasanya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.