Cokelat Artisan Jadi Fokus Pengembangan Industri Pengolahan Kakao

oleh -5 views
Ilustrasi Kakao
Foto : Pixabay

Panennews.com – Industri kakao dan cokelat di Indonesia telah mampu bertahan selama proses pemulihan ekonomi dari pandemi COVID-19.

Bahkan industri ini berperan penting pada rantai pasok dunia. Indonesia merupakan eksportir produk kakao olahan terbesar ke-3 di dunia dan berkontribusi pada pasar global sebesar 9,17%.

Peran penting Indonesia pada pasar kakao dan cokelat global menjadikan Indonesia mendapat kehormatan sebagai tuan rumah konferensi kakao internasional, the 8th Indonesian International Cocoa Conference & Dinner 2023.

“Industri kakao olahan Indonesia memainkan peran penting di rantai pasok global serta merupakan salah satu kontributor bagi perekonomian nasional dan penerimaan devisa negara, dengan nilai ekspor produk kakao olahan,” papar Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika, pada the 8th Indonesian International Cocoa Conference & Dinner 2023 di Bali, Selasa (19/09/2023).

Baca Juga :   Aceh Timur Kembali Jadi Bidikan Program Revitalisasi Tambak Tradisional

Lebih lanjut, Indonesia saat ini menempati urutan ke-7 sebagai produsen biji kakao terbesar di dunia. Indonesia juga merupakan negara pengolah produk kakao olahan ke-3 dunia setelah Belanda dan Pantai Gading (data International Cocoa Organization (ICCO) tahun 2022/2023).

Adapun volume produk cocoa liquor, cocoa butter, cocoa cake, dan cocoa powder diekspor sebesar 327.091 ton atau 80% dari total produksi nasional, yang diekspor ke 96 negara.

Selain produk kakao olahan, produk cokelat juga sudah mulai menunjukkan kinerjanya melalui kontribusi ekspor sebesar USD76 juta. Nilai ekspor produk cokelat tahun 2022 meningkat 9,59% dibandingkan tahun 2021.

Baca Juga :   Tingkatkan Pengawasan di Bidang Perdagangan, Kemendag Bersinergi dengan Pemangku Kepentingan di Daerah

“Peluang pengembangan industri olahan kakao masih terbuka luas, terutama di sisi hilir. Saat ini Indonesia masih mengimpor produk hilir olahan kakao sehingga produksinya masih perlu dipacu untuk mengurangi impor,” kata Putu.

Sementara itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan industri kakao dan cokelat di Indonesia. Cokelat Artisan dan Craft Cokelat Indonesia untuk Dunia menjadi salah satu program prioritas Kemenperin di masa depan.

“Kami telah mengembangkan program-program utama mulai dari fasilitasi kewirausahaan, dukungan R&D dan inovasi, implementasi industri 4.0, serta yang paling penting, yakni promosi internasional dan branding dalam rangka memperkuat dan memajukan pertumbuhan cokelat artisan Indonesia,” ungkap Putu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.