Ciptakan Petani Kopi Sejahtera, Bengkulu Gencarkan Budidaya Kopi Robusta

oleh -42 views
Ilustrasi Biji Kopi
Foto : Pixabay

Panennews.com – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bersama Pangdam II Sriwijaya dan Bupati Kepahiang, melakukan Demplot Budidaya Kopi Robusta.

Budidaya kopi ini melalui Teknik Replanting di Kebun Kelompok Tani Lupak Maning Kel. Ujan Mas Atas Kec. Ujan Mas Kab. Kepahiang, Rabu (27/09/2023).

Hal ini dalam rangka menciptakan kesejahteraan para petani kopi yang terus meningkat.

“Bengkulu adalah salah satu penghasil kopi Robusta terbesar di Indonesia, maka sore hari ini kita melaksanakan penanaman bersama peremajaan di sini, karena secara kualitas sudah sangat teruji, juga sudah diterima oleh pasar dunia, juga produktif sungguh sangat bagus kalau betul-betul dikelola dengan baik,” jelas Gubernur Rohidin.

Baca Juga :   Jateng, Jadi Provinsi Terbesar Ke-3 Dalam Produksi Perikanan Budidaya

Kegiatan yang diinisiasi oleh Pangdam II Sriwijaya dan Danrem 041 Garuda Emas ini dirasa sangat tepat dalam meningkatkan produktivitas hasil kopi petani.

Lebih lanjut, melalui kegiatan re-planting ini diharapkan produksi kopi dalam 1 hektar dapat mencapai lebih dari 2 ton per-hektar tiap tahunnya.

Selain itu, menurut Gubernur Rohidin juga, rata-rata produksi kebun kopi Bengkulu saat ini masih diangka 800 Kg sampai 1200 Kg per-hektar tiap tahun.

Hal Ini masih jauh di bawah standar beberapa negara asia yakni 1,8 ton sampai 2,5 ton per hekter tiap tahun.

Baca Juga :   Kemitraan Swasta dan Petani Kopi Tingkatkan Nilai Tambah

Sementara itu, Gubernur Rohidin pun mengungkapkan terkait dukungan akan potensi Kopi, Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu melalui APBD menyiapkan anggaran bantuan bibit kopi.

Adapun bibit kopi tersebut tentunya untuk 500 hektar lahan yang akan dibagikan sesuai dengan kebutuhan para petani kopi.

“Tahun depan kita menganggarkan lebih kurang 500 hektar, untuk APBD ada pengadaan bibit jadi nanti tolong disampaikan saja lahannya, kepastiannya siap nanti kita siapkan bibitnya dari Provinsi Bengkulu, yang penting adalah kesiapan lahan dan kesiapan petani,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.