Beras Di NTB Stok Berkurang, Hargapun Jadi Mahal

oleh -2 views
WhatsApp Image 2023-09-17 at 23.19.39
Bulog NTB Dan Satgas Pangan Serta TPID NTP Droping Beras Di Pasar Kota Mataram (Panennews.com/Istimewa)

Panennews.com – Harga beras di sejumlah pasar tradisional di NTB mengalami kenaikan yang cukup tinggi, baik beras medium dan premium.

Bahkan harga kebutuhan pokok utama ini tembus hingga Rp14 ribu per kg. Selain harga mengalami kenaikan cukup tinggi, karena panen mulai berkurang dan terjadinya kekeringan.

Meski demikian stok beras dimiliki Bulog NTB masih dalam kondisi aman, hingga Februari 2024, mencapai 38 ribu ton.

Kepala Wilayah Bulog NTB David Susanto menjamin jika stok beras untuk kebutuhan NTB masih dalam kondisi aman hingga Februari 2024 mendatang.

Di mana stok yang ada di gudang Bulog NTB mencapai 38 ribu ton setara beras. Untuk menstabilkan harga beras yang mengalami kenaikan, Bulog NTB bersama Satgas Pangan dan TPID NTB melakukan operasi pasar di sejumlah titik.

Baca Juga :   Menteri Pertanian Minta Bulog Prioritaskan Beras Hasil Petani saat Produksi Tinggi

Selain itu, Bulog juga mendistribusikan beras medium kepada mitra Bulog yang berjualan di seluruh pasar tradisional, masing-masing 1 ton.

“Dalam seminggu itu, Bulog mendrop sebanyak dua hingga tiga kali ke mitra di pasar tradisional dan juga di luar pasar tradisional, untuk masing-masing pedagang sebanyak 1 ton beras,” ujar dia Senin (18/09/2023).

David menyatakan, kenaikan harga di musim kering di luar panen raya merupakan hal biasa yakni stok kurang dan harga naik.

Kendati demikian, kenaikan harga itu hal biasa, tapi bukan berarti beras itu tidak ada di pasaran. Buktinya, masyarakat tetap setiap hari membeli beras di pasar, meski harga mengalami kenaikan.

“Untuk harga jual beras Bulog jenis medium dijual dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp10.900 hingga Rp11 ribu per kg. Sementara itu, untuk jenis beras premium, diakui David memang harganya cukup tinggi, dikisaran Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu per kg,” ujarnya.

Baca Juga :   Mentan Ajak Petani Jawa Tengah Gerakkan Ekonomi Nasional Dengan Food Estate

Ditambahkan, bahwa pada tahun 2023 ini stok beras Bulog di NTB berjumlah 87 ribu ton. Namun jumlah tersebut ada yang dikirim ke daerah non produksi, dalam program moving nasional (Movnas), seperti Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, dan NTT, termasuk juga yang sudah di konsumsi warga NTB sampai September ini.

“Stok beras yang tersisa sampai bulan ini adalah 38 ribu ton, cukup sampai Februari 2024 mendatang, hingga panen raya pada awal Februari 2024,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.