Panennews.com– Kementerian Pertanian berencana menyiapkan 500 ribu hektar lahan pertanian baru sebagai upaya dampak El Nino.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam kunjungan kerjanya di Kota Mataram, NTB, Sabtu (12/8/2023) sekaligus Rakor Gerakan nasional penanganan dampak El Nino.
Mentan mengaku Kementeriannya diminta oleh Presiden untuk menyiapkan sekitar 500 ribu hektare lahan pertanian baru. Tujuannya untuk mengantisipasi bencana kekeringan El Nino.
“Bapak Presiden meminta saya untuk menyiapkan 500 ribu hectare. jika El Nino melanda dalam keadaan yang relatif rendah, maka Kementerian Pertanian akan menyediakan pasokan pangan (beras) sebanyak 382 ton,” ungkapnya.
Mentan menjelaskan El Nino dalam tingkat yang rendah, dari analisis antara kelembapan 42 sampai 50 akan shorted kira-kira 382 ribu ton beras. Menurutnya, jika pendekatan ekstrem (kelembapan) di atas 800, maka pihaknya akan mempersiapkan cadangan beras di atas 1 juta ton.
Namun begitu lanjut Mentan, pihaknya optimistis akan mampu menyediakan tak kurang dari 1,5 juta ton untuk kesiapan pangan menghadapi El Nino.
“Kita yakin bisa menciptakan 1,5 juta ton,” tukasnya.
Lebih lanjut, Mentan menjelaskan ada daerah di Indonesia yang tidak terdampak El Nino, tapi tetap dilanda kekeringan saat kemarau. Namun, dia mengaku semua daerah di Indonesia memiliki daerah hijau tersendiri dengan mata air yang cukup banyak.
“Daerah kuning itu pas-pasan airnya. Itu yang perlu diintervensi dengan teknologi, intervensi mekanisasi, intervensi varietas dengan pendekatan yang masif,” katanya.
Selain itu, Mentan melanjutkan, untuk 500 ribu hektare hanya untuk menyangga, karena jika berdampak pada produktivitas menurun, maka 500 ribu hektare lainnya untuk menutupi kekurangannya.