Panennews.com – Pemerintah menggenjot penanaman pada Inpari Nutrizinc di berbagai daerah. Beras ini kaya kandungan nutrisi yang diharapkan bisa membantu menurunkan stunting. Di Kabupaten Bantul, DIY, padi varietas ini memasuki masa panen, seperti digelar Bulak Karanganom, Pleret, Selasa (8/8/2023).
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyatakan, stunting telah dinyatakan sebagai musuh paling berbahaya bagi bangsa. Untuk itu diperlukan berbagai solusi untuk mengatasi masalah ini. Mulai dari penyediaan air bersih, makanan yang bergizi, dan lingkungan hidup yang sehat.
“Kita tidak ingin lahir generasi bangsa itu yang pendek, kurus, kecerdasannya lemah, yang kita sebut sebagai stunting. Oleh karena itu, perlu kerjasama lintas sektoral. Karena stunting ini membutuhkan sistem pembangunan yang terintegrasi,” ujarnya.
Salah satu langkah yang ditempuh pemerintah saat ini adalah mengembangkan padi Inpari IR Nutri Zinc. Varietas padi sawah ini yang pertama di Indonesia yang memiliki kandungan unsur Zn (Zinc) lebih tinggi sekitar 25 persen daripada varietas yang lain. Selain kaya nutrisi, varietas ini juga memiliki produktivitas tinggi, tahan hama WBC, blas, dan tungro, serta rasa nasinya enak.
Di Bantul, padi Inpari Nutri Zinc ditanam pada tahap awal di lahan seluas 10 hektar pada April 2023. Saat ini produktivitas padi ini 8 ton per hektar dan bisa ditingkatkan hingga mencapai 9-10 ton per hektar. Padi ini umurnya lebih pendek dari varietas lain.
Benih varietas Inpari IR Nutri Zinc telah tersebar luas ke berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Sebanyak 33 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian memproduksi benih Inpari IR Nutri Zinc untuk mempercepat upaya penanganan stunting.
Direktur Serealia, Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Ismail Wahab, menjelaskan, kandungan nutrisi padi Inpari Nutrizinc ini berbeda dengan varietas padi lainnya.
Kandungan zinc dalam beras Inpari Nutrizinc mencapai 34 ppm, sedangkan rata-rata varietas lain hanya 16 ppm. Sejak 2020, pemerintah terus meningkatkan penanaman Inpari Nutrizinc di seluruh Indonesia.
“Pada awalnya Februari 2020 kita sudah menanam padi ini di Kulonprogo, selanjutnya tahun 2021 ditargetkan lagi 50.000 hektar kemudian tahun 2022 terlaksana 100.000 hektar. Untuk tahun 2023 ini tercapai 150.000 hektar untuk pencegahan stunting. Tahun depan ditargetkan mencapai 200.000 hektar. Semoga Bantul bisa menyerap 5000 hektar,” ungkap Ismail.