Panennews.com – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan saat ini fokus dalam upaya pengendalian rabies di beberapa wilayah di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah pada kegiatan vaksinasi massal rabies di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (03/07/2023).
Pada kesempatan tersebut Nasrullah menyampaikan, strategi pengendalian rabies saat ini yaitu vaksinasi yang merupakan alat utama dalam pengendalian.
Selain itu, Nasrullah juga menjelaskan skema vaksinasi rabies pada hewan yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian dituangkan dalam Masterplan Pemberantasan Rabies di Indonesia yaitu dengan melakukan vaksinasi pada hewan penular rabies terutama anjing.
“Vaksinasi rabies dilakukan dengan target minimal 70% dari seluruh populasi anjing di seluruh wilayah tertular rabies,” kata Nasrullah.
Lebih lanjut, vaksinasi ini dapat dilakukan secara bertahap sesuai ketersediaan sumberdaya, dimulai dengan vaksinasi darurat dan vaksinasi massal pada wilayah/desa yang terdapat kasus rabies pada hewan dan manusia, dilanjutkan dengan wilayah/desa sekitarnya.
Ia sebutkan, pada tahun 2023, alokasi vaksin rabies sebanyak 198.700 dosis atau senilai Rp. 6,92 Milyar secara nasional, dengan alokasi vaksin rabies untuk Bali mencapai 15,1% stok nasional atau sebanyak 30.000 dosis.
“Alokasi vaksin nasional ini untuk melengkapi jumlah vaksin yang akan disiapkan Pemda Bali sebanyak kurang lebih 400 ribu dosis yang akan siap secara bertahap”, ungkap Nasrullah.
Nasrullah mengatakan, Kementan juga telah mendapatkan tambahan vaksin untuk Bali sebanyak 200 ribu dosis yang berasal dari mekanisme Bank Vaksin Rabies Organisasi Kesehatan Hewan Dunia atau World Organisation for Animal Health (WOAH).
“Vaksin tersebut merupakan bagian dari total 400 ribu dosis yang akan dikirimkan WOAH pada tahun 2023 ini, dimana 200 ribu dosis lainnya akan dialokasikan ke Provinsi Nusa Tenggara Timur,” jelasnya.
Sementara itu, menurut Dirjen PKH, bantuan vaksin ini sebagai komitmen lanjutan dari Kementan, pada tahun 2022 yang lalu, vaksin rabies sebanyak 200 ribu dosis dari Bank Vaksin Rabies WOAH juga telah diterima Provinsi Bali dan selesai digunakan untuk kabupatan/kota di Bali.
“Tambahan vaksin guna untuk mengejar cakupan vaksinasi di Bali dalam waktu cepat, sambil menunggu ketersediaan vaksin pengadaan Pemda Bali”, tutup Nasrullah.