Program Closed Loop, Bantu Dongkrak Kesejahteraan Petani

oleh -23 views
pertanian
Ilustrasi pertanian - Foto: Freepik

Panennews.com – Program closed loop pertanian menjadi salah satu komponen penting dalam mendorong pembangunan industri pertanian, subsektor hortikultura perlu untuk terus beradaptasi di tengah persaingan dan pemintaan konsumen yang semakin meningkat.

Diinisiasi oleh Kementeriaan Koordinator Bidang Perekonomian bersama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) serta Institut Pertanian Bogor (IPB), Program Closed Loop hortikultura telah menjadi salah satu model kemitraan yang mampu mendongkrak kesejahteraan petani.

Closed Loop sendiri merupakan model kemitraan agribisnis hulu sampai hilir yang melibatkan multistakeholder dan dikembangkan dalam ekosistem yang berbasis digital, teknik budidaya Good Agricultural Practices, sistem distribusi yang baik, serta jaminan pasar atau harga yang bersaing oleh offtaker.

Lebih lanjut, ,elalui implementasi Closed Loop diharapkan dapat memastikan ketersediaan produk yang berkualitas sesuai kebutuhan pasar, mengurangi ketidakpastian pasokan dan harga, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan konsumen.

Baca Juga :   Rintangan Budidaya Ikan Guppy, Begini Cara Mengatasinya

“Dengan teknologi dan Closed Loop diharapkan harga dari pertanian bisa meningkat dan seperti tadi harapan Pak Bupati pada saat panen harga tidak akan turun, nah itu tentu yang akan didorong Pemerintah melalui sistem Kemitraan Closed Loop ini,” tegas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Launching Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura di Kawasan Pertanian Terpadu Simalungun (KPT-S) di Desa Nagori Panribuan, Kecamatan Dolok Silau, Kabupaten Simalungun, Jumat (30/06/2023).

Hingga kini, Program Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura telah mendapatkan sambutan positif dari berbagai daerah atas kerja sama dan dukungan multistakeholders yang terlibat sebagai mitra. Seiring dengan keberhasilan implementasi di Kabupaten Garut, program kemitraan tersebut saat ini telah dikembangkan pada 16 kabupaten dan juga terdapat 10 kabupaten yang telah menyampaikan aspirasi untuk dapat mengikuti pengembangan Program Closed Loop tersebut.

Baca Juga :   Legislator Ungkap Petani Bisa Jadi Kunci Kemakmuran Negeri

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Musdhalifah Machmud juga menyatakan bahwa Closed Loop menjadi wujud peran Pemerintah dalam mendorong terciptanya ekosistem pasar sehingga penggunaan sumber daya dapat lebih efisien dan mampu mengurangi risiko.

Dalam kemitraan tersebut, inovasi teknologi dan praktik berkelanjutan juga harus dilibatkan untuk meningkatkan produktivitas dan memastikan ketahanan pangan jangka panjang dan berkelanjutan.

“Tidak hanya menjaga ketahanan pangan, yang paling penting adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan pendapatan petani kita supaya semangat untuk tetap bekerja dan berbudidaya tetap tinggi, oleh karena itu Program Closed Loop ditawarkan,” tutup Deputi Musdhalifah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.