KKP Gandeng GISLI, Perkuat Penghasilan Kesejahteraan Nelayan

oleh -34 views
B9991FA9-193C-46CA-B22D-A72146332630
Foto : Dok. KKP

Panennews.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Gerakan Ingat Selamat Layar Indonesia (GISLI) untuk membina masyarakat pesisir atau nelayan lebih sejahtera.

Adapun pembinaan tersebut difokuskan terutama kepada istri dan keluarga nelayan lainnya agar mereka memiliki penghasilan alternatif di bidang pengolahan hasil perikanan.

“Alhamdulillah kita mendapat tambahan tenaga dalam rangka penguatan kapasitas keluarga nelayan dengan GISLI yang tidak hanya fokus pada keselamatan fisik, tapi juga ekonominya,” ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo, Senin (10/07/2023).

Selain itu, Budi juga mengatakan penguatan kapasitas para keluarga nelayan bisa melalui pelatihan pengolahan ikan dan menghasilkan produk bernilai tambah. Terlebih ikan merupakan bahan pangan berharga terjangkau yang bisa dikreasikan menjadi beragam menu atau olahan.

Baca Juga :   Menteri Trenggono Kunjungi Feasibility Study Pelabuhan Onshore Pekalongan Segera dirampungkan

Dengan begitu, mereka diharapkan bisa mendapat penghasilan alternatif diluar mata pencaharian sang kepala keluarga yang bekerja sebagai nelayan.

“Jadi kalau istri atau anaknya mampu mengolah ikan dan jadi produk bernilai tambah, hasilnya bisa lumayan dan bisa buat tambahan. Apalagi kalau pemasarannya terus meluas,” tuturnya.

Lebih lanjut, Budi pun mengapresiasi GISLI sebagai wadah bagi seluruh elemen masyarakat yang peduli terhadap keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan laut. Menurutnya, kerja sama ini memberikan bukti bahwa kepedulian GISLI tidak hanya terhadap keselamatan nelayannya saja tetapi juga peduli terhadap keluarganya.

“Ini sangat penting untuk antisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama kepala keluarganya melaut,” ujar Budi.

Sementara itu, Ketua Umum GISLI Irjen Pol (Purn) Mudji Waluyo berterimakasih atas dukungan spesifik Ditjen PDSPKP dalam rangka penguatan kapasitas. Menurutnya, soft skill mengolah ikan perlu ditumbuh kembangkan terhadap masyarakat pesisir.

Baca Juga :   KKP Akan Atur Budidaya Dan Pengkajian Stok Jenis Ikan Baru

“Kami sepakat dengan Pak Dirjen (PDSPKP), bahwa kalau keluarga nelayan tau cara mengolah ikan yang baik, benar, dan sehat, tentu bisa menghasilkan produk bernilai tambah dan jadi side job bagi mereka,” kata Mudji.

Oleh karena itu, Mudji mengaku telah memiliki rencana aksi. Terdekat, dia mengajak Ditjen PDSPKP melakukan survei pelaksanaan program di Dusun Popoh dan Klatak, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Selain itu, juga ada kegiatan “Petik Laut” di Muncar, Kabupaten Banyuwangi.

“Semoga kerjasama ini menjadi energi positif bagi keluarga nelayan ke depannya untuk lebih meningkatkan kesejahteraan lagi hingga penghasilan hariannya,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.