Panennews.com – Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB Afriyas Ulfah mengatakan, monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut-turut (HTH) provinsi NTB secara umum berada pada kategori menengah (11-20 hari) hingga panjang (21-30 hari).
“Namun, terdapat beberapa wilayah dengan HTH dalam kategori sangat panjang yaitu 31-60 hari yang tersebar di sebagian Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa bagian Utara, serta sebagian wilayah Kabupaten Bima dan Dompu,” jelas Afriyas Ulfah.
Dikatakan, curah hujan di wilayah NTB pada dasarian III Mei 2023 kemarin umumnya dalam kategori Rendah (0 -10 mm/dasarian) yang terjadi merata di seluruh wilayah NTB.
Sifat hujan pada dasarian III Mei 2023 di wilayah NTB didominasi kategori bawah normal.
Menurutnya, pada dasarian I Juni 2023 (01-10 Juni 2023) diprakirakan peluang curah hujan di bawah 20 mm/dasarian dengan probabilitas di atas 90 persen terjadi di beberapa wilayah NTB.
Misalnya di Kabupaten Lombok Tengah bagian Selatan, Kabupaten Lombok Utara bagian Barat, Kabupaten Sumbawa Bagian Timur, Kabupaten Dompu, Kabupaten dan Kota Bima.
Ia menerangkan, BMKG mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis pada level Siaga di 12 kecamatan.
Dengan rincian di Kabupaten Lombok Tengah, (Kecamatan Janapria), Kabupaten Lombok Utara yaitu di wilayah Kecamatan Bayan), Kabupaten Lombok Timur (Kecamatan Sakra Barat, Sambelia, dan Terara), Kabupaten Sumbawa (Kecamatan Batulanteh dan Lape), Kabupaten Dompu (Kecamtaan Pajo), Kabupaten Bima (Kecamatan Lambu, Madapangga, Sape, dan Wawo).
Sedangkan peringatan dini kekeringan meteorologis pada level waspada terdapat di Kabupaten Lombok Tengah (Kecamatan Batukliang, Praya, dan Praya Barat), Kabupaten Lombok Timur (Kecamatan Jerowaru, Keruak, Sembalun dan Sikur), Kabupaten Sumbawa (Kecamatan Alas, Labangka, Labuhan Badas, Plampang, Rhee, dan Utan), Kabupaten Dompu (Kecamatan Dompu, Huu, Kempo, dan Kilo), Kabupaten Bima (Kecamatan Bolo, Donggo, Parado, Sanggar, dan Soromandi), Kota Bima (Kecamatan Raba dan Rasanae Timur)
Di periode musim kemarau ini masyarakat perlu tetap mewaspadai adanya potensi kekeringan yang mungkin akan terjadi di beberapa waktu kedepan.
“Masyarakat NTB dihimbau agar dapat menggunakan air secara bijak, efektif dan efisien,” ujarnya
Afriyas juga menghimbau agar masyarakat juga dapat memanfaatkan penampungan air seperti embung, wadung, atau penampungan air hujan lainnya guna mengantisipasi musim kemarau yang sudah memasuki wilayah NTB khususnya di wilayah-wilayah yang sering terjadi kekeringan.