Panennews.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus memperkuat upaya konservasi penyu melalui penguatan regulasi, pemantauan populasi dan pelestarian sarang penyu.
Hal tersebut terungkap dalam 2023 Indonesia Sea Turtle Symposium and The Greater Coral Triangle Region yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) bersama Yayasan WWF Indonesia dan Yayasan Taka Indonesia pada 14-15 Juni 2023 lalu di Jakarta.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo dalam sambutannya menjelaskan bahwa dari sisi regulasi, penyu adalah salah satu dari 18 jenis biota perairan dilindungi/terancam punah yang diprioritaskan upaya konservasinya.
Selain itu, KKP juga telah menetapkan enam jenis penyu untuk kategori tersebut yaitu penyu hijau, penyu sisik, penyu lekang, penyu belimbing, penyu pipih, dan penyu tempayan.
“Pemerintah Indonesia telah menetapkan dokumen Rencana Aksi Nasional (RAN) konservasi penyu skala nasional melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 65 Tahun 2022 untuk periode 2022-2024. RAN ini sebagai pedoman dan rujukan dalam pengelolaan penyu di Indonesia,” jelas Victor. Selasa (20/06/2023).
Meski demikian, menurut Victor Rencana Aksi Nasional saja tidaklah cukup, mengingat penyu berupaya jauh dan melampaui batas-batas negara sehingga dibutuhkan pengelolaan bersama (co-management) yang bersifat transnasional atau trans-boundary dengan negara lain baik dalam cakupan wilayah regional maupun global.
Lebih jauh, Victor juga mengungkapkan perumusan rencana aksi nasional dan regional memerlukan dukungan dan keselarasan data ilmiah. Sayangnya, studi/data ilmiah tentang persebaran, jumlah populasi, aspek bioekologi, ancaman serta sosial ekonomi terhadap keberlangsungan penyu masih sangat terbatas.
Selain itu, terus mendorong regulasi di level nasional dan Regional, Victor mengungkapkan bahwa pemantauan populasi dan pelestarian sarang penyu juga terus dilakukan di beberapa lokasi prioritas konservasi untuk melestarikan populasinya di alam.
Sementara itu, NCCs/Partners/Private Sectors Officer Michael Tampongangoy menjelaskan bahwa penyu bukan hanya makhluk yang menawan namun juga penyumbang penting kesehatan laut kita.
“Mahluk luar biasa ini telah menghiasi planet kita selama jutaan tahun namun saat ini mereka menghadapi banyak ancaman terhadap kelangsungan hidupnya. CTI-CFF punya kepentingan untuk melindungi spesies yang terancam punah ini dan secara proaktif mengambil peran dalam konservasi mereka,” tutupnya.