Panennews.com – Menanggapi adanya temuan kasus demam babi Afrika African Swine Fever/ASF pada ternak babi dari peternakan di Pulau Bulan yang di ekspor ke Singapura.
Kementerian Pertanian melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) menyampaikan, pihaknya telah melakukan diskusi dengan pihak Singapura mengenai hasil investigasi dari kedua belah pihak dan membahas langkah selanjutnya terkait ekspor Babi dari Pulau Bulan.
“Pertemuan antara Otoritas Veteriner Nasional Indonesia dengan Otoritas Pangan Singapura telah kita laksanakan pada tanggal 28 April 2023 secara daring melalui zoom meeting”, kata Dirjen PKH Nasrullah melalui Siaran Persnya di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta Jum’at (05/05/2023).
Adapun pada prinsipnya mereka menyatakan siap membuka kembali impor babi dalam bentuk karkas dari Pulau Bulan, Indonesia.
Selain itu, Nasrullah juga menjelaskan hal tersebut menjadi kabar baik bagi Indonesia.
“Walaupun untuk sementara ekspor babi hidup dari pulau bulan ditutup karena ASF, tapi ke depan potensi ekspor dalam bentuk karkas masih sangat terbuka,” terangnya.
Menurutnya, pihak Singapura sangat terbuka untuk mendiskusikan langkah-langkah teknis agar ke depan ekspor babi hidup dapat kembali berjalan, mengingat Pulau Bulan merupakan penyuplai terbesar kebutuhan babi bagi Singapura.
Lebih lanjut Nasrullah menyampaikan, selain dalam bentuk karkas, selanjutnya masih ada kemungkinan ekspor dapat dilakukan dalam bentuk babi hidup, namun dengan kondisi khusus setelah lolos pemeriksaan kesehatan hewan.
Sementara itu, Nuryani Zainuddin, Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian selaku Otoritas Veteriner Nasional Indonesia menyampaikan, pihaknya telah bergerak cepat mengirimkan tim investigasi ke peternakan babi di Pulau Bulan dan menindaklanjuti adanya temuan kasus ASF di Pulau Bulan tersebut.
“Tim investigasi ke Pulau Bulan, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau mulai kami turunkan mulai tanggal 24 April hingga 28 April 2023”, kata Nuryani.