Perolehan Data Perubahan Usaha Tani Melalui Sensus Pertanian

oleh -13 views
Wahyudin
Kepala BPS NTB Wahyudin. (Panennews.com/Hernawardi)

Panennews.com – Secara nasional, serentak sensus pertanian akan dimulai 1 Juni hingga 31 Juli 2023 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) termasuk di NTB. Sensus Pertanian ini digelar setiap 10 tahun sekali, dan tahun 2023 ini tahun ketujuh penyelenggaraannya.

Kepala BPS NTB Wahyudin di Mataram, rabu (31/5/2023) menyatakan, salah satu manfaat dari sensus pertanian yakni bisa diperoleh data perubahan perusahaan sektor bidang pertanian ini.

Menurutnya, Sensus Pertanian 2023 akan mencakup tujuh subsektor. Yaitu tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, perikanan, peternakan dan jasa peternakan. Responden dalam SP ini mencakup tiga jenis usaha pertanian. Diantaranya, usaha Pertanian Perorangan (UTP), Usaha Pertanian Lainnya (UTL), dan Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB).

Baca Juga :   Petani Seluruh Indonesia, Asah Keterampilan Di Penas Tani XVI 2023

“Ini merupakan representasi dari pelaku usaha pertanian dari yang skalanya kecil hingga besar. Terutama dari yang mengusahakan tanaman pangan hingga jasa pertanian. Data yang dikumpulkan dari perorangan atau sektor rumah tangga, kelompok tani, maupun perusahaan juga badan usaha,” ujarnya.

Dikatakan, pertanian mengambil peranan yang sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB. Terdata pertanian berkontribusi paling besar kurang lebih 21 persen ke daerah, baru ada perdagangan dan lainnya. ”Pertanian sangat memengaruhi dalam menopang perekonomian NTB.

Wahyudin menyatakan, bidang pertanian ini sangat strategis, jadi membutuhkan data yang strategis pula untuk menopang hal tersebut. Sensus Pertanian akan menerjunkan 4.447 tenaga survei di NTB.

Baca Juga :   Jarang Dilirik, Potensi Besar Jewawut Sebagai Sumber Pangan Nasional

Kadis Pertanian dan Perkebunan NTB H Fathul Gani mengungkapkan, data pertanian ini sangat penting. Salah satunya untuk memastikan produktivitas pertanian yang ada di NTB. Ada beberapa komoditas unggulan yang memerlukan data untuk bisa disinkronkan.

”Misal jagung dan komoditas lainnya. Melalui sensus ini akan diketahui juga luas tanam, luas panen, dan total produksi pertanian komoditi yang ada di NTB,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.