Panennews.com – Tiga warga Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, berhasil lolos sebagai finalis 50 besar Young Ambassador Agriculture 2023.
Mereka bertiga adalah pengusaha muda di bidang pertanian yang tidak hanya sukses berbisnis, tetapi juga berkomitmen untuk mengembangkan agrosociopreneur.
Ketiga sosok muda itu adalah Janu Muhammad, Isnaini Baroroh, dan Jamaluddin Nur Ridho. Mereka lolos ke Grand Final Young Ambasador Agriculture 2023 di IPB International Convetion Center pada 2- 5 Mei 2023 yang diikuti 70 nominee/finalis.
Janu Muhammad merupakan seorang pengusaha sayur online dengan platform “Sayur Sleman” yang memasarkan berbagai sayur, buah, dan lauk secara online melalui Instagram @sayursleman.id dan WhatsApp bersama istrinya.
Menurut lelaki lulusan Universitas of Birmingham ini, Sayur Sleman merupakan sebuah usaha sosial bidang pertanian karena memiliki beberapa program yaitu Sayur Sleman Berbagi, Sayur Sleman Bertani dan Sayur Sleman Academy.
“Pangan adalah kebutuhan tiap hari sehingga pasti selalu ada permintaan, Sebagian generasi muda masih enggan mengembangkan sektor pertanian, padahal potensinya besar,” ungkapnya, Jumat (6/5/2023).
Janu juga kerap mengisi berbagi pelatihan agribisnis bagi petani milenial maupun kelompok tani. Meskipun bukan lulusan sarjana pertanian, Janu membuktikan bahwa kemauan untuk belajar, inovasi, kerja keras, kolaborasi, dan kekuatan doa turut mengantarkan dirinya untuk terus bisa bermanfaat.
Lain lagi kisah Isnaini Baroroh, wanita 32 tahun yang kini sukses jadi pebisnis sukulen dan kaktus. Menurutnya, bisnis tanaman hias tiada matinya. Tanaman hias dedaunan maupun bunga-bunga selalu jadi tren di kalangan pecintanya, termasuk tanaman sukulen dan kaktus.
Dia menilai peluang budi daya kaktus sekulen lebih besar di DIY, sebab pembudidaya kaktus di DIY masih minim.
Dari usaha budi daya menjual kaktus, souvenir kaktus hingga home decor, Isna mampu mengantongi omzet per bulan Rp 25 juta hinga Rp 75 juta. Bukan sekadar budi daya dan menjual, ia juga terbuka membagi ilmunya.
Isnaini juga membuka konsultasi gratis seputar perawatan kaktus. “Tinggal WA saja. Saya terbuka,” tutur wanita bergelar Sarjana Komputer ini. Tak pelit ilmu, dia pun sampai dijuluki konsultan kaktus sarjana kompos.
Sementara itu, Jamaluddin Nur Ridho terinspirasi bisnis budidaya jamur dari orangtuanya. Di bawah naungan nama Jamal Farming, ia melebarkan sayapnya ke usaha tanaman hias, pembibitan, hingga penyediaan media tanam.
Menurut pemuda 20 tahun ini, para milenial harus berani merintis bisnis sejak dini, selain itu mengikuti perkembangan jaman dan teknologi serta kemampuan membangun jejaring merupakan faktor sukses berwirausaha.
Jamal juga menyatakan bahwa pertanian itu sangat luas dan sangat menjanjikan. Menurutnya, menjadi petani muda itu keren dan harus keren dalam berinovasi dan berpikir.
“Sudah menjadi tanggungjawab saya sebagai Duta Petani Milenial untuk turut meresonansikan semangat agrosocio kepada para pemuda,” kata dia yang juga seorang Penyuluh Pertanian Swadaya ini.
Sebagai Juara III Pemuda Pelopor Kemenpora Tahun 2022, Ridho juga mengajak masyarakat sekitarnya terutama generasi muda untuk turut menjalankan usaha pertanian ini.
Sebagai Young Ambassador, mereka bertiga bertugas untuk menumbuhkembangkan agrosociopreneur, meningkatkan citra positif pertanian melalui perubahan mindset, pemberian informasi dan motivasi sebagai representasi duta muda pertanian.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan RI. Sebelum masuk Grand Final dengan 50 finalis, ketiganya telah menjalani beberapa tahapan seleksi, dari tahap seleksi portofolio dan administrasi dari 1.050 peserta menjadi 90 peserta yang mengikuti Bootcamp di Depok, akhir Februari 2023 lalu.