Panen Jagung Program TJPS di Lembata, Gubernur NTT: Hasilnya Sangat Bagus, Perlu Kolaborasi

oleh -78 views
panen Jagung di Lembata
Gubernur NTT bersama Penjabat Bupati Lembata, Dandim, dan Kapolres melakukan panen perdana jagung (Penennews.com/Sony Taolin)

Panennews.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat, memanen jagung di Desa Nila Napo, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Rabu (26/4/2023). Panen perdana ini dalam program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).

“Saya apresiasi hasil panen jagung di Lembata. Ini panen perdana program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) yang hasilnya cukup bagus dan menggembirakan. Kedepannya perlu dimantapkan pola kolaborasi dan kemitraan,” kata Viktor.

Viktor juga merasa senang karena offtaker di Lembata mengambil hasil panen dengan harga Rp 4.500 per kilogram.

“Harga jual panen ini sangat bagus, Rp 4.500 per kg. Sangat bagus untuk meningkatkan pendapatan ekonomi petani dan masyarakat di Lembata,” jelas Viktor

Baca Juga :   Impor Menurun, Jokowi Apresiasi Petani Dalam Tingkatkan Produksi Jagung Lokal

Lebih lanjut, Viktor menghimbau setiap petani untuk terus giat bersinergi dalam pengembangan Program TJPS dengan pola kemitraan yang telah dibangun bersama pemerintah dan juga perbankan.

“Saya lihat kolaborasinya saat ini sudah bagus. Harus kerjasama dengan Dinas Peternakan dimana batang jagungnya diolah jadi pakan ternak untuk makanan sapi pada musim kering,” pintanya.

Ia berharap kedepannya Pemerintah Kabupaten dapat membantu petani untuk proses pasca panen agar memberikan ruang bagi petani menanam lagi.

“Kalau ini kita bisa lakukan maka kita punya offtaker ternak dan lebih mudah daripada ofteker pertanian. Kalau kolaborasi dan ekosistemnya ini berjalan dengan baik ,” katanya.

Baca Juga :   Panen Jagung Di Gorontalo, Presiden : Saatnya Bulog Lakukan Penyerapan

Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata Kanisius Tuaq dalam laporannya menyampaikan bahwa Program TJPS Mandiri Pola Kemitraan di kabupaten Lembata di tahun 2022 ke tahun 2023, terdapat 230 hektar.

“Sebelumnya kegiatan kita lakukan sosialisasi dan awalnya petani masih ragu-ragu karena ini program baru. Kita turun sosialisasi di Desa dihadiri para Camat. Akhirnya masyarakat laksanakan program tanam jagung penen sapi ini,” kata Kanis Tuaq.

Dia menyebutkan produksi hasil panen jagung yang dilakukan Gubernur ini diatas lahan seluas satu hektar, menghasilkan pipilan kering 7,2 ton dan yang basah 14 ton.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.