Panennews.com – Dalam upaya meningkatkan produksi pertanian Kabupaten Badung khususnya Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung mendorong komuditi yang berpengaruh terhadap inflasi seperti cabai dan bawang merah.
Menurut, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, (Kamis (6/4/2023) saat ditemui di Desa Sempidi, Kabupaten Badung, Provinsi Bali menyampaikan, untuk komuditi cabai di Kabupaten Badung telah ada produksinya.
Akan tetapi produksinya menghadapi masalah berkaitan dengan harga jual yang tidak dapat di tentukan.
“Untuk cabai kebetulan Kita (Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung) ada produksinya. Hanya permasalahannya saat tertentu harganya turun.Tentu ini akan sangat merugikan para petani dan saat musim hujan dan tingkat kunjungan wisatawan harganya akan tinggi. Disinilah pemerintah harus hadir untuk menstabilkan harganya,” paparnya.
Sebelumnya dirinya sempat menyampaikan, jika dilihat kebutuhan cabai cukup tinggi di kabupaten Badung.
Hal tersebut disebabkan karena, daerah Kabupaten Badung merupakan daerah pariwisata memang banyak didatangi wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
“Produksi cabai di Kabupaten Badung rata-rata mencapai 300 sampai 400 ton setiap tahunnya.Jadi memang peluang pasar cabai masih cukup terbuka lebar,” sebutnya.
Dirinya menyampaikan, rata-rata luas tanaman cabai di Badung sekitar 60 sampai 80 hektar setiap tahun dengan pemenuhan kebutuhan cabai mencapai 1200 ton.
Sembari Dirinya menambahkan, telah merancang beberapa kegiatan program mulai dari, program pengembangan cabai, denkol cabai, hingga kampung cabai.
“Dengan demikian kita berharap bisa menyiapkan kebutuhan cabai terutama pada saat harga cabai sedang meningkat,” harap Wijana