Tembus Di Pasar Ekspor, Kementan Jaga Mutu Tanaman Rempah

oleh -70 views
IMG-20230320-WA0026
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Pertanian khususnya sub sektor perkebunan terbukti memegang peranan yang cukup penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Karena ini tak dapat dipungkiri terus memberikan kontribusi positif yang sangat signifikan dalam peningkatan pendapatan negara melalui ekspor komoditas perkebunan.

Demi memperkuat dan menjaga kualitas mutu hasil tanaman perkebunan khususnya tanaman semusim dan rempah, Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan gelar kegiatan koordinasi pengembangan tanaman perkebunan, kali ini khususnya tanaman semusim dan rempah.

“Kegiatan ini dimaksudkan untuk koordinasi, sinkronisasi dan percepatan kegiatan pembangunan perkebunan serta persiapan kegiatan pengembangan antara pemerintah pusat dengan Pelaksana Kegiatan didaerah, dalam rangka mencapai pembangunan perkebunan yang maju, mandiri dan modern, khususnya untuk tanaman semusim dan rempah di tahun 2023,”. Ujar Andi Nur Alam Syah Direktur Jenderal Perkebunan, saat memberikan sambutan pada kegiatan Koordinasi Pengembangan Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2023, yang mengangkat tema Peningkatan Produksi/Produktivitas, Nilai Tambah dan Daya Saing untuk Menjaga Relisiensi Perkebunan Indonesia 2023, di Bogor  Senin (20/03/2023).

Baca Juga :   [Infografik] Produksi Kacang Tanah Menurut Provinsi

Adapun menurut catatan Badan Pusat Statistik, terlihat kinerja Ekspor Komoditas Perkebunan sebagai penyumbang terbesar untuk komoditas Pertanian.

Nilai ekspor perkebunan naik dibandingkan dari tahun sebelumnya. Ekspor perkebunan tertinggi terjadi di bulan Agustus Tahun 2022 yaitu sebesar 74,46 Triliun.

“Capaian positif tersebut menunjukkan bahwa peluang ekspor komoditas perkebunan sebagai salah satu sumber devisa negara masih terus meningkat meskipun ditengah wabah Covid 19 yang tengah melanda dunia,”. Tuturnya.

Sementara itu, Di era digitalisasi dan mengikuti perkembangan yang ada, perkebunan era baru ini, diarahkan sebagai Perkebunan Bioindustri, perkebunan dikembangkan dengan teknologi modern yang dicirikan dengan penggunaan varietas unggul, efisien, efektif, integrative, zero waste, eco friendly, GAP, GHP, Kompetitif, Mekanisme, dan Pemanfaatan IoT (Internet of Things).

“Untuk mencapai target dimaksud tentu tak bisa dilakukan sendiri, kita harus berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai upaya diantaranya dengan meningkatkan ekspor komoditas perkebunan 2023 seperti kopi, kakao, kelapa, karet, kayu manis, lada, dan pala. Melalui pengembangan kawasan dan upaya konkritnya secara lebih terukur,”. Ujar Andi Nur.

Baca Juga :   Lepas Ekspor Jagung, Bupati Touna Apresiasi Gratieks Kementan

Selain itu, lebih lanjut Andi Nur mengatakan, Mensukseskan Perkebunan Partisipatif (Pasti) dengan melalui pengembangan Stevia dan pembangunan infrastruktur berbasis digital.

Lebih lanjut, dimana AWR perkebunan di-link-kan dengan AWR Pusat dan Daerah di Kostratani, Pelayanan perijinan, Peningkatan akurasi data dan Market place dan ekspor perkebunan, serta Pemanfaatan dana KUR dan investasi.

“Diharapkan dengan kolaborasi dan sinergi bersama ini, kita dapat semakin memperkuat dan memajukan kualitas mutu hasil tanaman semusim dan rempah beserta olahannya, yang bermutu baik dan berdaya saing, sehingga ekspor khususnya tanaman semusim dan rempah dapat terus melejit dipasar global,”. Tutup Andi Nur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.