Panennews.com – Meski Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, sudah dinyatakan nihil dalam dua bulan terakhir, namun belum dinyatakan beralih status ke zona aman atau hijau.
Karenanya gerakan vaksinasi terus didorong dan dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit berbahaya yang merugikan peternak di Dompu ini.
Plt. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu, Ir Abduh, menyatakan akan tetap intens melakukan vaksinasi PMK kendati kasusnya sudah nihil.
Ia menanbahkan, untuk realisasi vaksinasi PMK di Kabupaten Dompu hingga 13 Maret 2023 mencapai 21,55 persen atau 50.904 ekor ternak.
Populasi ternak sapi, kerbau, domba, kambing dan babi ada 236.216 ekor.
Dirinya menjelasakan akan mendorong peningkatan kualitas ternak sapi sebagai program unggulan daerah dengan penyiapan pejantan unggul dan didistribusikan ke kelompok-kelompok kawasan ternak.
“Sehingga tingkat produksi dan produktifitas ternak akan lebih tinggi,” ujarnya Selasa kemarin.
Ia juga menambakan, Dinas Nakeswan Dompu juga saat ini tengah mengupayakan pejantan unggulan di P3Bali ke Kepala Balai BPTU-HPT Denpasar dan itu direspon positif.
“Kita juga tengah mendorong perubahan pola pikir masyarakat soal mengembangan usaha peternakan mandiri dengan sistim peternakan intensif.” katanya.
Kabupaten Dompu sendiri memiliki potensi komoditi sapi dan diharapkan pengelolaan usaha peternakannya lebih maju dan tetap menjadi andalan daerah.
