Komoditas Kayu Dan Produk Kertas Indonesia Diminati Inggris

oleh -62 views
RwzTAcA59lBUBZ9jZBy5xZTD4xKO1LaYwvbpbEiu
Foto : Biro Humas Kemendag

Panennews.com – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU/Memorandum of Understanding) pembelian produk kayu antara Indonesia dan Inggris dengan total nilai potensi dagang mencapai USD 112 juta.

Penandatanganan MoU dilakukan antara 10 perusahaan Indonesia dengan 2 perusahaan Inggris. Kehadiran Mendag Zulkifli Hasan pada acara ini merupakan rangkaian kegiatan dari kunjungan kerja ke London, Inggris yang berlangsung pada Kamis, (09/03/2023).

“Saya menyambut baik penandatanganan MoU antara perusahaan Indonesia dan Inggris senilai USD 112 juta. Produk-produk yang diminati perusahaan Inggris yaitu produk kertas dan produk kayu yang mencakup pintu, kusen pintu dan komponennya, serta pelapis dinding,”. Ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Baca Juga :   Presiden Jokowi Sampaikan Komitmen Indonesia dalam Penanganan Perubahan Iklim di COP26

Menurut Mendag Zulkifli Hasan, Inggris merupakan salah satu mitra penting bagi Indonesia.

“Saya yakin banyak potensi kerja sama perdagangan dan ekonomi kedua negara yang masih bisa dikembangkan. Saya juga senang melihat produk kayu Indonesia terus diminati oleh masyarakat Inggris,”. Ujar Mendag.

Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik yang sudah diolah Kemendag, pada 2022, total nilai perdagangan Indonesia dan Inggris mencapai USD 2,7 miliar atau meningkat sekitar 5 persen dibandingkan tahun 2021.

Lebih lanjut, pada tahun 2022 lalu produk kayu merupakan salah satu komoditas utama ekspor Indonesia ke Inggris dengan nilai mencapai USD 177,8 juta. Inggris menempati urutan ke-6 tujuan ekspor kayu Indonesia ke dunia. Selain itu, pada 2022 juga, untuk produk kertas Indonesia ke Inggris sebesar USD 59,8 juta.

Baca Juga :   Kabupaten Minahasa Punya Potensi Kembangkan Komoditas Stevia

“Indonesia dan Inggris telah memiliki kesepakatan FLEGT-VPA. Hal ini membuktikan bahwa kayu Indonesia dipastikan legal dan berkelanjutan. Semoga seluruh upaya kita bermanfaat bagi perekonomian dan masyarakat kedua negara,”. Tutup Mendag Zulkifli Hasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.