Kawasan Industri Hasil Tembakau di Lombok Timur Segera Dibuka

oleh -208 views
tembakau di NTB
Tanaman tembakau di Lombok. (Panennews. com/istimewa)

Panennews.com – Kepala Dinas Pertanian NTB, H Fathul Gani mengatakan, Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) Paok Motong, Lombok Timur akan segera dibuka.

Dia menyebut sudah ada 14 pengusaha yang bergabung untuk mengisi KIHT.

Ia menambahkan, petani tembakau yang sebentar lagi akan memulai musim tanam akan dikenalkan dengan pola pupuk seimbang antara organik dan kimia bersubsidi.

Ia pun berharap dana bagi hasil cukai tembakau akan lebih besar mendukung petani dalam proses produksi sampai dengan produksi agar petani dapat makin sejahtera.

“Kami memuji para petani di NTB yang telah berkontribusi besar dalam pembangunan perekonomian daerah. Menurutnya, selain guru, petani juga adalah para pahlawan tanpa tanda jasa,” ujarnya Kamis (16/3/2023) di Lombok Barat.

Baca Juga :   Industri Kelapa Berkelanjutan, Jadi Pendongkrak Kesejahteraan Petani

Sebelumnya Gubernur NTB H Zulieflimansyah Gubernur berharap semakin banyak para pengusaha yang berani mengelola tembakau langsung di NTB.

Ia mengakui hal ini bukanlah pekerjaan yang mudah untuk dilakukan, akan tetapi harus segera dimulai dari sekarang.

“Petani tembakau itu akan sejahtera hidupnya, kalau banyak petani tembakau membuka jalan baru,” ujarnya.

Meski demikian, Gubernur mengapresiasi para pengusaha yang telah membuka jalan bagi para petani tembakau untuk mengelola produk pertaniannya langsung di NTB.

Ia mengajak masyarakat untuk semakin mencintai dan membeli produk-produk lokal.

Baca Juga :   Industrialisasi Tembakau NTB Ditengah Tak Terbendungnya Gempuran Produk Luar

Gubernur mengatakan, industri rokok harus dimulai dengan keberanian setidaknya agar masyarakat mendapatkan pilihan merk rokok.

Terlebih, harga rokok yang beredar di pasar kian mahal padahal bahan bakunya dari Lombok yang dibeli murah.

Begitupula menyebut kesejahteraan petani tembakau jika tembakau hasil panennya dijual murah dan membeli rokok bermerk dari luar daerah.

Sementara itu, salah seorang pengusaha rokok pembuat merk Rinjani Zen mengatakan, usaha rokok dimulai sejak 2004 dan sudah berjalan dengan 40 orang karyawan.

Lebih lanjut, pengusaha lainnya mengaku masih kesulitan soal pengemasan dan pemasaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.