Panennews.com – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Barat menyatakan ketersediaan pangan di Kabupaten Lombok Barat dalam jangka waktu 3 atau bulan ke depan dinilai cukup bahkan lebih.
Meski demikian dalam rangka mengamankan ketersediaan pangan, Pemda Kabupaten Lombok Barat menghimbau supaya para petani tidak menjual hasil taninya seperti gabah. Sehingga diharapkan ketersediaan pangan untuk masyarakat setidaknya tercukupi sampai musim panen berikutnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Lombok Barat HL Winengan Selasa (14/3/2023) saat ditemui awak media.
“Surat himbauan ini sudah kita kirim ke kelompok tani di seluruh wilayah yang ada di Lombok Barat dan melibatkan ASN penyuluh pertanian termasuk Kepala UPT-nya di masing-masing kecamatan,” kata .
Winengan menambahkan, untuk mengatasi ketersediaan bahan pangan, dia mengambil langkah-langkah untuk menghimbau para petani agar menyimpan sebagian hasil produksi untuk persediaan sampai musim panen berikutnya.
Pihaknya menghimbau agar para petani sebaiknya tidak menjual hasil panen padi ke luar Pulau Lombok serta Memanfaatkan Alat mesin pertanian (Alsintan) pra dan pasca panen secara lebih optimal.
“Kita juga meminta agar para petani memanfaatkan fasilitas Asuransi UsahaTani Padi (AUTP) dan KUR (Kredit Usaha Rakyat ) yang disediakan Pemerintah melalui Kementan RI secara optimal. Selanjutnya mengkoordinasikan dengan pihak terkait agar akses penyediaan dan distribusi pupuk dipermudah dan cukup sesuai kebutuhan petani,” terangnya.
Dari hasil pantauan Dinas Pertanian Lombok Barat, para petani menyimpan gabahnya baik di gudang atau tempat penyimpanan sementara.
“Lumbung mereka itu menjadi salah satu kekuatan persiapan pangan kita di tingkat petani terlebih profitas dan hasil petani untuk Gabah Kering Panen (GKP) cukup bagus rata-rata 6-7 ton per hektar. Angka profitas itu jika kita kaitkan dengan jumlah masyarakat bahwa ketersediaan beras cukup bahkan lebih,” ujarnya.