Panennews.com – Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang mendorong protokol ekspor sarang burung walet untuk pasar Cina agar dapat lebih mudah.
Hal ini guna meningkatkan ekspor sarang burung walet asal tanah air ke negara tirai bambu ini.
Diskusi bersama wakil dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing dan China Agricultural Wholesale Market Associations (CAWA) digelar kemarin, Senin (28/03/2023) di Jakarta.
“Saat ini ekspor SBW ke China mengacu pada protokol yang disepakati Indonesia dan China pada tahun 2012 lalu, dan protokol tersebut sangat ketat. Melihat perkembangan industri SBW, memungkinkan untuk dapat menyederhanakan lagi protokol tanpa mengurangi kualitas mutu,”. Ungkap Bambang.
Melalui kesempatan ini, Kabarantan Bambang memberikan gambaran industri sarang walet Indonesia sebagai industri walet terbesar di dunia.
Lebih lanjut, Industri ini senantiasa mengalami peningkatan yang beriringan juga dengan permintaan pasar burung walet khususnya pasar sarang burung walet di Tiongkok.
Menurut Bambang, peluang ekspor sarang walet ini tujuan Tiongkok masih dapat dikembangkan lagi dengan memperluas kategori produk.
“Ternyata pasar China tidak hanya menghendaki burung walet dengan kualitas kelas satu sesuai dengan protokol saat ini, namun juga berminat dengan burung walet yang dipasarkan ke negara-negara lain. Dengan demikian terdapat 3 kategori produk sehingga kami berharap adanya penyesuaian pada protokol ekspor sarang burung walet Indonesia ke Tiongkok,”. Tutur Bambang.
Selain itu, juga dibahas tentang peluang investasi untuk pengolahan walet di Indonesia. Dan pembahasan pembentukan Sino – Indonesian Bird Nest Trade Coorporation Mechanism.
“Kami berharap CAWA dan juga KBRI Beijing dapat membantu untuk mengomunikasikan dengan pihak GACC sehingga ekspor SBW Indonesia ke Tiongkok dapat lebih mudah dan beragam. Indonesia siap memenuhi standar Tiongkok, terlebih sampai saat ini industri walet Indonesia dikelola dengan sangat baik dan dijaga dengan ketat dari hulu hingga hilir,”. Tutup Bambang.