Tata Kelola Hutan Indonesia Lebih Progresif Dan Bikin Bangga

oleh -79 views
1672624813
Foto : KLHK

Panennews.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan perbaikan tata kelola hutan yang semakin progresif. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL), Ruandha Agung Sugardiman memaparkan berbagai capaian yang telah diraih antara lain pada percepatan pengukuhan kawasan hutan, pengembangan sistem informasi hingga kontribusi penempatan Indonesia di tingkat global.

Ruandha menjelaskan target percepatan pengukuhan kawasan hutan sebagaimana mandat Undang-Undang Cipta Kerja. “Dari total 125,79 juta hektar kawasan hutan Indonesia, PKTL telah menyelesaikan penetapan kawasan hutan seluas 91,3 juta hektar atau sekitar 73% pada akhir Desember 2022. Progres ini memberikan dorongan optimisme penawaran target akan terpenuhi 100% di tahun mendatang,”. Ungkapnya, Senin (02/01/2023) di Jakarta.

Ruandha pun mengungkapkan fokus PKTL selama ini mencakup 5 areal lingkungan hidup. Diantaranya meliputi udara, udara, laut, lahan prima yang produktif serta keanekaragaman hayati. Keberlanjutan berbagai kawasan lingkungan hidup ini sangat dipengaruhi oleh keberadaan kawasan hutan, sehingga sangat penting untuk melindungi dan mengelola kawasan hutan secara lestari.

Baca Juga :   Jarang Diketahui, Indonesia Punya Beragam Jenis Kayu Unggulan Terbaik

Selain itu, Guna mewujudkan cita-cita tersebut, Ruandha mengurai berbagai kemajuan pengembangan sistem informasi yang telah dibangun. Salah satunya yaitu dokumen lingkungan hidup, pembangunan sistem ini bertujuan untuk mempermudah proses pelayanan, penyusunan, proses penilaian dan pemeriksaan dokumen lingkungan hidup.

“Grand desain pengembangan Amdalnet telah dirancang sebanyak 7 modul. Dalam 2 tahun ini telah menyelesaikan 5 modul dan diharapkan pada tahun 2023 dan 2024 mendatang sistem Amdalnet dapat berjalan dengan sempurna,”. Tutur Ruandha.

Sementara itu, Pada tahun 2022 ini KLHK meraih penghargaan Bhumandala Award Kanaka dengan kategori tertinggi yaitu gold/emas. Penghargaan tersebut diperoleh karena KLHK telah memaksimalkan informasi tematik geospasial yang terintegrasi dan layang-layang. Kualitas data yang dihasilkan juga sudah merujuk pada kamus data geospasial yang sudah sesuai.

Baca Juga :   Harimau Sumatera, Hewan Endemik Yang Mulai Langka

“Dari 90 informasi geospasial tematik yang dikelola oleh PKTL KLHK, sebanyak 25 masuk ke dalam Rencana Aksi Kebijakan Satu Peta Nasional. Hal ini tentu menghadirkan kemudahan kepada masyarakat untuk berbagi pakai,” kata Ruandha.

Lebih lanjut, KLHK mendorong implementasi Indonesia FOLU Net Sink 2030 sebagai wujud komitmen Presiden RI untuk turut berkontribusi secara global dalam penurunan emisi gas rumah kaca. Ruandha mengungkapkan bahwa kontribusi sektor utilitas dalam slogan FOLU Net Sink menyentuh 60% dan menjadi proporsi terbesar penyerapan karbon.

“Indonesia FOLU Net Sink telah dituangkan ke dalam rencana operasional hingga di tingkat tapak. Kami mengajak seluruh pusat pemerintah dan daerah serta berbagai elemen masyarakat untuk meningkatkan kerjasama yang telah tercipta baik ini di tahun mendatang,”. Tutup Ruandha.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.