Supaya Jadi Tanaman Utama, UNY Olah Singkong Jadi Makanan Kekinian

oleh -51 views
schotel
Schotel sawut singkong olahan mahasiswa UNY. (Panennews.com/Dok.UNY)

Panennews.com – Beragamnya sumber pangan di Indonesia mendorong akademisi terus mengembangkan keanekaragaman pangan. Yang terbaru, tim mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengembangkan singkong sebagai schotel, penganan yang lezat, bergizi, berkelas internasional, dan digemari anak muda.

“Inovasi ini sekaligus pengembangan fusion food dengan salah satu makanan Western yaitu macaroni schotel, menggabungkan dua unsur makanan menjadi satu hidangan baru yang digemari masyarakat” kata Ima Salisa Rodiyah, mahasiswa yang mengembangkan schotel singkong ini, Kamis (12/1/2023).

Ia menjelaskan, inovasi pangan ini dilatarbelakangi singkong sebagai salah satu makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia.

“Hampir semua bagian singkong dapat dimanfaatkan, daun singkong dapat diolah menjadi sayur, umbi singkong juga banyak dikonsumsi dan berpotensi besar untuh bahan baku pengolahan tepung karena banyak mengandung pati,” tuturnya.

Baca Juga :   Bikin Tepung Singkong Serbaguna, IKM Pangan Ini Jadi Pemenang IFI 2020

Menurutnya, selain untuk pengolahan tepung, singkong juga banyak manfaat lain yakni untuk gaplek, tepung mocaf, dan olahan singkong menjadi makanan ringan.

“Saat ini pemanfaat singkong kurang bervariasi sehingga permintaan pasar yang tidak begitu tinggi membuat banyak petani hanya menanam singkong untuk selingan, bukan sebagai tanaman penghasil utama,”papar Ima.

Untuk itu, ia memanfaatkan singkong dengan mengolahnya menjadi makanan tradisional, seperti sawut yang saat ini sudah sangat jarang ditemui.

Sawut adalah olahan singkong yang diparut menggunakan parutan khusus, kemudian dikukus bersama gula merah.

“Namun untuk kalangan muda, sawut adalah makanan yang sudah ketinggalan zaman dan kurang berkelas. Oleh karena itu, mahasiswa UNY mengolah sawut menjadi makanan kekinian berupa schotel,” kata dia.

Ima berharap, inovasi pangan ini diharapkan menjadi inspirasi dalam pemanfaatan singkong menjadi produk-produk baru yang lebih digemari. Apalagi singkong mengandung sumber mineral yang cukup banyak seperti kalsium, fosfor, mangan, zat besi, dan kalium.

Baca Juga :   Wah, Ternyata Aroma Wanginya Kue Karena Daun Ini

“Mineral ini diperlukan untuk perkembangan, pertumbuhan, dan menjalankan fungsi jaringan tubuh,” kata mahasiswa program studi D4 Tata Boga Fakultas Vokasi UNY tersebut.

Ia merinci, kalsium diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi. Adapun zat besi membantu dalam pembentukan protein yang membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh dan kalium diperlukan untuk sintesis protein dan membantu dalam pemecahan karbohidrat.

Ia berharap, olahan schotel sawut ini membuat singkong dikenal kalangan muda, termasuk makanan-makanan tradisional lain berbagan singkong.

“Ini tentu akan membantu meningkatkan hasil panen bagi petani sehingga singkong dapat menjadi tanaman utama hasil panen,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.