Pelabuhan Indonesia Bangun Teknologi Ramah Lingkungan

oleh -65 views
20221228173442-2022-12-28posts173434
Foto : Kemenmarves

Panennews.com – Pelabuhan memegang peranan yang sangat penting bagi Indonesia yang dapat menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya. Terdapat sekitar 3.227 pelabuhan yang menjamin konektivitas dan meningkatkan perekonomian secara berkelanjutan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan menyampaikan saat ini pengembangan konektivitas dan digitalisasi pelabuhan di Indonesia telah berada di dalam jalur yang tepat.

“Semua yang kita lakukan sekarang mengarah ke digitalisasi. Digitalisasi itu membangun sebuah sistem untuk tidak bisa kita membuat hal-hal yang tidak kita inginkan karena negara yang bermartabat dan maju membangun sistem. Pemerintah ingin melakukan efisiensi dengan membangun Smart Port dan Green Port. Semua kegiatan kita bernegara harus dilakukan dengan digitalisasi, dengan demikian kita menjadi lebih efisien, meningkatkan penerimaan negara, dan menghindari atau mengurangi korupsi di sana-sini,”. Ungkap Menko Luhut pada sambutannya dalam acara Awarding Green Port 2022 secara daring pada Jum’at, (30/12/2022).

Meskipun asesmen Green Port sempat terhenti akibat pandemi covid-19 dan melemahkan hampir semua aktivitas pembangunan, namun Menko Luhut tetap yakin progress pelabuhan Indonesia menuju standar internasional tetap berjalan. Ia sangat mengapresiasi atas terbangunnya 14 pelabuhan yang sudah terintegrasi secara digital, sehingga meminimalisasi praktek korupsi di pelabuhan karena sistem digitalisasi.

Baca Juga :   Cara Memanfaatkan Barang-barang Bekas untuk Membuat Instalasi Hidroponik

“Saat ini ada 112 pelabuhan di bawah Pelindo dan 37 dibawah berbagai institusi lainnya, semua harus kita bangun tidak hanya Green tapi juga Smart Port dan bisa selesai dalam waktu 2 tahun ke depan. Tahun depan saya berharap kita bisa menyelesaikan 149 pelabuhan supaya digitalisasi. Kalau tahun ini 14 pelabuhan ini sudah jadi, tinggal kita replicate ke pelabuhan lainnya. Inilah kita membangun sebuah ekosistem,”. Lanjut Menko Luhut.

Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi yang hadir secara daring menyampaikan bahwa arahan langsung dari Bapak Presiden, pelabuhan harus efisien dan memiliki daya saing tapi juga tetap mempertimbangkan kelestarian lingkungan.

“Pelabuhan tidak hanya punya fungsi ekonomi tapi juga lingkungan. Kita sudah mengembangkan banyak pelabuhan dan mengantarkan isu lingkungan ini untuk fungsi-fungsi yang baik. Komitmen untuk menjadikan Green Port merupakan keharusan dan disiapkan secara bersama, tidak ego-sektoral dan perlu komitmen semua stakeholders. Selain itu, kegiatan pelabuhan pasti memiliki dampak negatif untuk lingkungan, sehingga diperlukan penetralisir seperti mengadakan alat-alat untuk membantu lingkungan menyerap emisi,”. Ungkap Menhub Budi.

Baca Juga :   Kemenperin Galakkan Transformasi Digital Untuk Industri Mamin

Adapun Green and smart port berperan dalam mewujudkan komitmen untuk pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik, dan industri perkapalan, serta pariwisata bahari.  Dalam pelaksanaan Program Green Port, Pemerintah Indonesia fokus ke dalam 4 aspek utama, yaitu pengelolaan limbah, pengendalian perubahan iklim seperti mendukung rehabilitasi mangrove, manajemen energi terbarukan, dan digitalisasi layanan pelabuhan.

Lebih lanjut, Kemenko Marves bekerja sama dengan IDSurvey melaksanakan Asesmen Green Port 2022 bertemakan “Indonesia Menuju Pelabuhan Berkelanjutan Kelas Dunia”. Di mana tim Assesor yang beranggotakan dari Sucofindo dan Biro Klasifikasi Indonesia, didampingi oleh perwakilan dari Kemenko Marves, KLHK, Kemenhub, Kementerian BUMN, dan Kementerian ESDM dalam Dewan Pertimbangan dan Tim Teknis Kelompok Kerja (Pokja) Asesmen Green Port.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.