Panennews.com – Paku pedang merupakan salah satu tumbuhan herba yang kerap populer digunakan sebagai tanaman hias. Namun, pada umumnya tumbuhan ini banyak ditemukan pada daerah hutan, pegunungan, maupun rawa-rawa.
Tumbuhan dengan nama Ilmiah Nephrolepis ini masih termasuk dalam suku famili dari Lomariopsidaceae. Spesiesnya tersebut memiliki peranan penting dalam menjaga alam khususnya lingkungan.
Secara morfologi, paku pedang dapat tumbuh tinggi hingga mencapai ukuran berkisar antara 2 – 5 meter yang dilengkapi daun dengan bentuk cenderung memanjang seperti pedang. Daun tersebut memiliki permukaan tajam pada pinggirnya, adapun warna daun dari paku pedang dapat dikisarkan memiliki warna hijau cenderung terang jika masih mudanya.
Selain itu, daun tersebut dapat tumbuh panjang hingga ukuran berkisar antara 1 – 5 cm, biasanya ukuran daun tersebut yang tumbuh pada batangnya dapat menjuntai ke bawah hingga mencapai tanahnya. Adapun paku pedang juga memiliki batang yang cenderung lunak, biasanya batang tersebut memiliki warna coklat cenderung hijau terang dengan permukaannya cenderung kasar.
Sementara itu, tumbuhan paku pedang ini dipercayai dapat mampu menyerap zat polutan yang menyebabkan polusi udara dan menetralisir zat polutan seperti formaldehida, xylene, dan karbon monoksida dalam jumlah serapan yang cukup tinggi. Oleh karena itu, tumbuhan ini dapat bermanfaat dan mampu menjadi tumbuhan penghambat polusi udara yang disebabkan oleh asap kendaraan bermotor, kebakaran hutan, dan juga penyebab polusi udara lainnya.