Kereta Gantung Rinjani, Investor Diminta Jaga Kelestarian Lingkungan

oleh -28 views
Mohammad Rum
Kepala Dinas PMPTSP NTB H M Rum. (Panennews.com/Hernawardi)

Panennews.com – Investor asal Tiongkok PT. Indonesia Lombok Resort akan memanfaatkan kawasan hutan seluas 500 hektare untuk membangun kereta gantung ke Taman Nasional Gunung Rinjani.

Namun sesuai aturan mereka hanya bisa menggunakan seluas 50 hektare itu 10 persen untuk pembangunan fasilitas. Sisanya, kawasan hutan seluas 450 hektare harus tetap dijaga dilakukan penanaman pohon apabila ada yang rusak.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, Mohammad Rum, Selasa (24/1/2023) menjelaskan, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) menjadi hal yang paling penting untuk diselesaikan terlebih dahulu.

Baca Juga :   Lepas Liarkan Beruang Madu, Wujud Konservasi Satwa Liar

Amdal tersebut dapat menjadi dasar memulai mega proyek pembangunan kereta gantung menuju Tama Nasional Gunung Rinjani, Lombok yang dimulai dari pos utama pendakian dari Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukeliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah.

Dikatakan, saat ini investor tengah menyiapkan detailed engineering design (DED), feasibility study (FS) dan rencana kerja selama 10 tahun. PT Indonesia Lombok Resort tidak akan memulai tahapan konstruksi sebelum Amdal rampung.

Dokumen ini akan akan dibawa ke Kementerian Lingkungan Hidup da Kehutanan (LHK) untuk dibuatkan Amdalnya. Namun sesuai rencana, proyek kereta gantung Rinjani ditargetkan rampung pada 2025 mendatang.

Baca Juga :   Melestarikan Hutan dan Membangun Hutan Wisata

“Untuk diketahui mereka tidak akan bekerja sebelum Amdal selesai, baru akan memulai kontruksinya,” ujarnya.

Groundbreaking pembangunan kereta gantung Rinjani sendiri sudah dilakukan pada 18 Desember 2022 lalu. Namun tidak harus diikuti oleh pengerjaan fisik di lapangan oleh investor. Pembangunan baru akan dimulai jika Amdalnya sudah rampung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.