Harga Kedelai Tinggi, Ratusan Perajin Tempe Disalurkan Bantuan Kedelai Impor

oleh -67 views
Tempe
Pengrajin kedelai di Mataram. (Panennews.com/Hernawardi)

Panennews.com – Harga kedelai saat ini masih tinggi lantaran stok menipis. Terlebih untuk komoditas ini, Indonesia masih bergantung pada impor. Di sisi lain penyebab tingginya harga kedelai lokal karena gagal panen di negara pengekspor, seperti Brazil dan Argentina. Disamping China yang juga menambah impor kedelai karena ada program babinisasi.

“Selama harga kedelai di atas Rp10.000 per kilogram susah untuk di produksi maksimal. Ideal harga kedelai itu sampai perajin Rp7.500 sampai Rp8.000 per kilogram. Tapi ini sangat sulit melihat tren rupiah yang belum menguat,” kata Ketua Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) NTB H Mahmud Razak, Selasa.

Baca Juga :   Beras Mahal, Ini Jurus Pemerintah Dalam Seimbangkan Harga Beras

Ia mengatakan, untuk menjaga keberlangsungan usaha dan meningkatkan minat perajin tahu dan tempe agar tetap berproduksi, pada tahun 2022 sebanyak 8.161.600 kilogram kedelai impor telah disalurkan kepada 768 perajin tahu dan tempe se-Pulau Lombok melalui program bantuan pengganti selisih harga pembelian kedelai.

“Dari awal mulai subsidi banyak yang belum tahu, tapi di Desember kemarin hampir 80 persen sudah terlayani Puskopti dari Ampenan sampai di Bima,” ujar dia.

Ditambahkan, pemerintah pusat memberikan subsidi kepada perajin tahu dan tempe di Indonesia melalui program bantuan pengganti selisih harga pembelian kedelai untuk perajin tahu dan tempe.

Baca Juga :   Sukseskan Program Food Estate Humbahas, Kementan Gandeng Kemenko Marves

Dekopinwil NTB akan mengajukan sedikitnya 25.000 ton kedelai impor kepada Pemerintah Pusat guna memenuhi kebutuhan kedelai dalam daerah selama satu tahun kedepan. Bila harga masih di atas Rp 10.000 per kilogram. Karena kebutuhan NTB maksimum 25.000 ton per tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.