Dukung Ketahanan Pangan di Desa, Padi Asli Gununungkidul Segreng Handayani Bisa Ditukar Sembako di Warung

oleh -48 views
Varietas Padi Gunungkidul
Varietas padi asal Gunungkidul saat dipanen oleh petani dan jajaran pemkab. (Panennews.com/Hernawan)

Panennews.com – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menggenjot penanaman padi asli Gunungkuidul, yakni varietas Segreng Handayani. Varietas unggulan ini lebih produktif dalam mendukung upaya ketahanan pangan.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto, saat menghadiri panen raya di Padukuhan Klampok, Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Purwosari, Gunungkidul, DIY, Selasa (24/1/2023).

“Padi Segreng Handayani ini padi asli milik Kabupaten Gunungkidul. Saya mengajak kepada masyarakat khususnya kepada para petani untuk menjaga dan melestarikan varietas asli milik Kabupaten Gunungkidul ini dengan kearifan lokal yang ada di kelompok tani,” tutur Heri dalam sambutannya.

Menurutnya, pemiilihan padi lokal varietas Segreng Handayani termasuk salah satu program ketahanan pangan di tingkat kalurahan atau desa.

“Selain dikonsumsi sendiri, hasil panen juga bisa ditukar dengan bahan pokok di warung yang sudah disediakan oleh pemerintah kalurahan,” ucapnya.

Baca Juga :   Dukung Ketahanan Pangan Warga Kabupaten Belu, Korem 161 Manfaatkan Lahan Kosong

Selain masuk progam ketahanan pangan, varietas padi Segreng Handayani mempunyai keunggulan. Antara lain isi padi yang lebih berat daripada varietas padi yang lain dengan usia tanam yang pendek yakni hanya sekitar 70 hari.

Heri pun mengapresiasi para petani yang terus bercocok tanam, termasuk yang menanam dengan varietas padi lokal.

“Bertani itu penting dalam menjaga kestabilan pangan di suatu daerah. Kestabilan pangan yang terjaga menunjukkan bahwa daerah tersebut sudah mandiri,” katanya.

Agenda panen raya ini diawali dengan tradisi wiwitan atau budaya “methik”, yakni saat sesepuh desa memetik beberapa tangkai padi dan memanjatkan doa sebelum memulai panen agar hasil panen membawa berkah.

Baca Juga :   Gandeng Bapak Angkat, Kembangkan Potensi Peternakan Sapi Di Blora

Wakil Bupati dan jajaran pemkab kemudian memulai panen dengan alat perontok padi. Acara juga diisi diskusi antara pemkab dan para petani.

Produktivitas padi Segreng Handayani di Kapanewon Purwosari cukup tinggi, yaitu mencapai 4 ton gabah kering giling per hektar.

Adapun Ketua Kelompok Tani Sedyo Rukun 1, Margo, menyampaikan 5 dari 20 hektare total lahan tanam di kelompok tani tersebut telah ditanami padi Segreng Handayani.

Sayangnya panen kali ini belum bisa serentak untuk varietas tersebut.

“Ini karena pengairan yang tidak merata, yang disebabkan tidak adanya sistem drainase yang baik di areal tanam kelompok tani kami,” ujar Margo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.