Cuaca Ekstrim, Lahan Pertanian di Lombok Tengah dan Barat Terendam Banjir

oleh -58 views
lahan pertanian di lombok terendam banjir
Lahan Pertanian di Lombok Terendam Banjir (Foto : Istimewa)

Panennews.com – Banjir yang terjadi di sejumlah desa di lingkar Sirkuit Internasional Mandalika, sejak seminggu terakhir ini, merendam tanam padi milik petani di desa-desa yang terdampak.

Kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah Taufqurrahman menjelaskan, Selasa (3/1/2023) menjelaskan, selain tanaman padi, ada juga tanaman jagung milik petani yang terendam banjir. Mengingat, di beberapa wilayah di daerah yang terendam banjir, ada juga petani yang menanam jagung.

“Jadi kondisi lahan pertanian sekarang memang agak miris, kemarin justru ada laporan lahan pertanian yang terancam kekeringan. Sekarang malah terendam banjir. Akibat kondisi cuaca yang ekstrem ini,” ujarnya.

Dikatakan, laporan sementara ada empat desa yang lahan pertanianya terdampak banjir diantaranya, Desa Sukadane, Desa Kuta, Desa Mertak dan Desa Banget Parak. Jumlah dan luas lahan terdampak sendiri sejauh ini terus didata oleh petugas yang ada di lapangan.

Baca Juga :   Biosaka, Cara Pembuatan dan Pengaplikasian di Lahan Pertanian

Dari Sukadane dilaporkan, terdapat ratusan hektar lahan pertanian yang terdampak banjir. Karena selain merendam rumah warga, banjir juga merendam lahan pertanian. Jika kondisi tersebut berlangsung, tentunya dikhawatirkan bisa mengancam keberlangsung tanaman pertanian.

Lebih lanjut, hal yang sama juga terjadi di wilayah Lombok Barat. Menurut Kepala Dinas Pertanian NTB Fathul Gani, ada sekitar ratusan hektar tanaman padi yang terendam banjir.

Fathul Gani menjelaskan, lahan persawahan yang terendam ini berada di Kabupaten Lombok Tengah dan Kecamatan Lembar dan Gerung di Kabupaten Lombok Barat.

Baca Juga :   Sawah Terdampak Banjir, Mentan SYL Hadirkan Banyak Pompa

“Rata-rata, tanaman padi yang terendam ini ada di dataran rendah dan aliran air tidak begitu lancar. Yang terdampak rata-rata area pertanian yang berada dekat dengan radius pesisir, dataran rendah, aliran air tidak begitu lancar, air laut juga saat ini terjadi luapan saluran air irigasi,”kata Fathul Gani, Senin (2/1/2023).

Menurutnya, lahan persawahan yang terendam banjir ini rata-rata baru berumur 14 hari atau dua minggu setelah ditanam, sehingga diperkirakan masih aman dari kerusakan. Namun demikian, untuk mengantisipasi kerusakan, pihaknya mengupayakan perbaikan pada drainase-drainase untuk mengalirkan genangan air sehingga tanaman padi tidak terlalu lama terendam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.