BUMDes Wadas Siapkan Agrowisata Embung Pasca-Penambangan

oleh -39 views
Embung Nglanggeran
Kunjungan BUMDes Wadas ke Embung Nglanggeran, Gunungkidul. (Panennews.com/Hernawan)

Panennews.com – Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, merancang agrowisata berupa embung yang akan mengairi kawasan pertanian di sekitarnya. Kawasan agrowisata disiapkan selepas daerah itu menjadi lokasi penambangan batuan andesit untuk pembangunan Bendungan Bener.

Hal itu menjadi ide pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sido Makmur Desa Wadas saat melakukan studi banding ke sejumlah desa agrowisata di Daerah Istimewa Yogyakarta, yakni Umbul Nglanggeran di Patuk Gunungkidul, juga Kebun Buah Mangunan dan BUMDes Panggung Lestari di Bantul.

Direktur Bumdes Wadas, Fuad Rofik, mengatakan, pihaknya akan merancang masterplan agrowisata pasca-penambangan. Selain ada green belt, nantinya juga akan ada embung di puncak bekas tambang.

“Masterplan tersebut adalah wisata agro di mana ada embung di puncaknya untuk mengairi pertanian di sekitarnya,” ujar Fuad, Senin (23/1/2023).

Baca Juga :   Wisata Alam Lido, Perkuat Minat Untuk Berwisata Di Indonesia

Agrowisata itu akan digodok bersama pemerintah desa dan dikelola BUMDes seperti halnya langkah sejumlah desa dalam studi banding ini. Dari kunjungan ini, ia melihat kunci keberhasilan agrowisata itu ada di tangan BUMDes. “Kami menyongsong kemajuan desa kami. Salah satunya dengan mengembangkan BUMDes,” katanya.

Menurutnya, BUMDes dapat menjadi wadah usaha bagi masyarakat desa, yang kepemilikan mayoritas warga diwakili oleh pemerintahan desa. Oleh karena itu, upaya peningkatan kesejahteraan warga terdampak proyek penambangan harus dikawal oleh kelembagaan ekonomi desa.

Selain menjalankan fungsi usaha agrowisata itu, BUMDes dapat dilibatkan dalam pelaksanaan pengawasan penambangan yang berlangsung di Wadas.

Ia berharap, keseriusan BUMDes dalam merencanakan wilayah Wadas pasca-tambang berbanding lurus dengan perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. “Ini membuktikan kami serius,” jelasnya.

Baca Juga :   Selain Zona Konversi Pohon Cemara, Pantai ini Juga Sangat Eksotis Untuk Wisata

Kepala Desa Wadas, Fahri Setianto, menambahkan, bahwa proyek strategis nasional akan membawa perubahan besar bagi Wadas secara lanskap, ekonomi, dan sosial budaya. Oleh karena itu, pihaknya harus meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif.

“Dampak positifnya dalam hal ini adalah harus bisa jadi alat kesejahteraan warga Desa Wadas. Untuk itu, kami butuh belajar dari wilayah lain yang sudah sukses,” ucap dia.

Karena itulah, studi banding ke agrowisata di Yogyakarta tersebut digelar dan memunculkan inspirasi pembuatan agrowisata dengan puncak embungnya.

“Pemprov Jateng telah berkomitmen meningkatkan kapasitas pengurus dan kelembagaan BUMDes dan tentunya juga bantuan modal,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.