Panennews.com – Presiden RI H Joko Widodo bersama rombongan diagendakan Kamis (29/12/2022) ini akan melakukan kunjungan kerja ke Bima, Dompu dan Sumbawa Besar, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Kementerian PUPR melalui Dirjen Sumberdaya Air dan Dirjen Perumahan, Rabu (28/12) malam menjelaskan, Presiden Joko Widodo selain meresmikan Bendungan Beringin Sila di Sumbawa Besar juga akan meresmikan Hunian Tetap (Huntap) di Kabupaten Bima dan
Dompu.
Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR dalam siaran persnya diterima Panennews. com, Rabu malam (28/12) menyebutkan, bahwa khusus Bendungan Beringin Sila Sumbawa Besar merupakan satu dari enam bendungan proyek strategis nasional (PSN) yang dibangun di NTB.
Selain Beringin Sila, lima bendungan lain adalah Tanju, Bintang Bano, Mila, Meninting dan Tiu Suntuk. Pembangunan Bendungan Beringin Sila diharapkan bisa mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan irigasi dan air baku. Terutama pada Kecamatan Utan dan Kecamatan Buer di Kabupaten Sumbawa.
”Kunci pembangunan di NTB adalah ketersediaan air. Adanya suplai air yang kontinyu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya tanam satu kali setahun, bisa menjadi dua sampai tiga kali tanam,” jelas Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Pembangunan Beringin Sila dimulai Januari 2019 dan ditargetkan rampung Desember 2022. Pemerintah pusat menggelontorkan anggaran hingga Rp 1,7 triliun untuk Beringin Sila. Dilakukan dengan dua paket. Paket I dikerjakan PT Abipraya-Mina (KSO) dan paket II melalui PT Nindya Karya-Lestari (KSO).
Konstruksi Bendungan Beringin Sila didesain dengan tinggi 70,5 meter, panjang 787,58 meter, dan lebar puncak 12 meter. Dengan total kapasitas tampungan 27,46 juta meter kubik dan luas genangan 126 hektare.
Bendungan ini nantinya mampu mengairi lahan seluas 3.500 hektare dan menghasilkan air baku sebesar 76 liter/detik untuk mendukung pertanian di Kabupaten Sumbawa.
Selain itu, kehadiran bendungan bisa memberikan manfaat untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 1,4 MW; reduksi banjir sebesar 90,37 meter kubik/detik, serta potensi sebagai tempat pariwisata, perikanan tangkap, dan tempat konservasi.