Pegunungan Kendeng Dituding Jadi Biang Bencana, Reboisasi Digalakkan

oleh -81 views
reboisasi gunung kendeng
Penghijauan kembali kawasan Pegunungan Kendeng yang gundul dan rusak karena aktivitas pertambangan. (Panennews.com/Ahmad Muharror)

Panennews.com – Sebanyak puluhan ribu bibit pohon sengon ditanam di kawasan Pegunungan Kendeng, tepatnya di petak 45 C Resor Pengelolaan Hutan (RPH) Slungkep, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (3/12/2022).

Reboisasi ini di lahan seluas 19,3 hektare itu diinisiasi Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Pati, melalui Asper Perhutani Yudi Listiyono bersama puluhan anggota, serta dibantu Lembaga Masyarakat Daerah Hutan (LMDH).

Yudi mengatakan, secara kumulatif ada 10 ribu bibit pohon sengon yang ditanam. Penghijauan ini, disebutnya rutin dilakukan setiap setahun sekali untuk mengembalikan ekosistem di Pegunungan Kendeng.

Baca Juga :   Karet Alami Dan Sintetis, Kenali Jenis Sampai Sifatnya

“Kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menghijaukan hutan kembali, dan sempat mendapatkan kendala saat penanaman karena tanah yang mau ditanami terkontaminasi zat kimia, jadi prosesnya agak lama,” ujarnya.

Selain kondisi tanah, Yudi berharap kepada semua lapisan masyarakat di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani, agar kedepan untuk saling menjaga kelestarian hutan. Tujuannya menghindarkan warga dari bencana.

Terlebih, adanya banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pati bagian selatan belakangan ini, bermuara dari rusaknya landscape Pegunungan Kendeng.

Banjir bandang yang berasal dari hulu Pegunungan Kendeng pun terjun deras dan merangsek permukiman di hilir dengan ketinggian banjir mencapai 2 meter lebih. Akibatnya selain merenggut harta benda, musibah ini juga menelan korban jiwa.

Baca Juga :   Harimau Sumatera, Hewan Endemik Yang Mulai Langka

Dari data sementara, banjir yang merendam Pati hingga empat hari terakhir ini, tinggal tersisa empat kecamatan. Dari semula yang mencapai sebanyak kecamatan. Saat ini, genangan berangsur surut dengan ketinggian bervariasi antara 50 sentimeter hingga 1 meter.

“Kami dan LMDH berharap akan kesadaran masyarakat untuk saling menjaga kelestarian hutan dikembalikan ke fungsinya, agar hutan kembali hijau untuk mencegah bencana yang melanda setiap tahunnya,” pesan Yudi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.