Panennews.com – Program Tanam Jagung Panen Sapi ( TJPS ) yang sudah dilaksanakan di Provinsi NTT sejak tiga tahun lalu terus dikembangkan. Karena program ini dinilai membantu para petani meningkatkan ekonomi.
Hasil panen jagungnya selain untuk kebutuhan makan dijual. Sementara batang dan daunnya diolah jadi pakan untuk makanan sapi.
“Program tanam jagung panen sapi ini sudah dilaksanakann sejak tiga tahun lalu. Sudah cukup membantu para petani di 22 Kabupaten/Kota di NTT. Lahan untuk TJPS tiap tahunnya terus bertambah, rata-rata 5000 hektar tiap Kabupaten ,” kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTT Ir Lecky Frederich Koli ( 26/11/2022).
Lebih lanjut Lecky menyebutkan dalam program tanam jagung panen sapi ini semuanya dilaksanakan secara teknis, teknologi pertanian. Dibantu tenaga perlatan, teknis baik dari Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/ Kota.
“Kalau sebelumnya lahan mereka diolah apa adanya secara manual, tradisional, kini beda. Pada program tanam jagung penen sapi ini semuanya dikelolah secara teknis, tehnologi pertanian. Hasilnya hampir 5 kali lipat jika dibanding sebelumnya”, jelas Lecky.
Untuk program tanam jagung panen sapi ini digerakan langsung oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, yang setiap harinya terus memimpin langsung para petani dilapangan.
“Saat musim tanam sekarang ini Pak Gubernur tiap hari keliling Kabupaten, memimpin langsung masyarakat menanam jagung. Dan jagung yang ditanam itu jenis hibrida. Kemarin beliau bersama masyarakat menanam jagung di Desa Dafala Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu. Selain itu juga di Kabupaten Malaka”, katanya.
Bersama para Bupati kata Lecky, terus membuka lahan tidur untuk program tanam jagung panen sapi ini.
“Lahan tidur yang ada ditiap kabupaten terus kami berdayakan. Rata –rata tiap tahun kamu buka 5000 sampai 10.000 hektar. Digarap secara modern dengan tehnologi, masyarakat yang menanam jagung. Hasilnya juga mereka yang nikmati”, tutup Lecky.