Panennews.com – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan, Kementerian Perdagangan akan terus membuka pasar ekspor untuk produk usaha kecil dan menengah (UKM) pangan. Menurut Mendag Zulkifli Hasan, saat ini masyarakat dunia menyukai produk UKM atau yang bukan diproduksi secara massal (mass product).
Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat membuka Pameran Pangan Nusa di gelaran Trade Expo Indonesia 2022 pada hari Rabu (19/10/2022) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten.
“Masyarakat dunia kini menyukai produk-produk yang tidak diproduksi secara massal, termasuk di antaranya hasil produksi UKM. Ini menjadi peluang besar bagi kita untuk terus membuka pasar ekspor untuk produk usaha kecil dan menengah (UKM) pangan Indonesia yang memiliki kekayaan kuliner yang sangat beragam,”. Ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Selain itu, Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, Pameran Pangan Nusa kali ini menampilkan 60 stan yang memfasilitasi 185 pelaku UKM serta pemenang UKM Pangan Award. Pelaku UKM dikurasi oleh masing-masing Dinas Provinsi yang membidangi perdagangan.
“Indonesia memiliki kuliner yang beragam. Kita harus mendukung agar produk UKM pangan Indonesia makin mendunia. Untuk itu, Kemendag sudah membuka akses pasar melalui perjanjian perdagangan internasional di antaranya melalui penandatanganan Persetujuan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement/IUAE-CEPA), pengesahan Undang-undang tentang perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), dan Pengesahan Undang-undang tentang Perjanjian Indonesia-Korea CEPA,”. Ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Sementara itu, Pada Pameran Pangan Nusa tahun 2019, transaksi dagang mencapai Rp6,4 miliar dengan pengunjung mencapai 76.000 orang yang terdiri atas ekshibitor, buyers, dan masyarakat umum. Nilai tersebut mencakup transaksi langsung saat pameran sebesar Rp2,5 miliar, transaksi pesanan percobaan (trial order) sekitar Rp700 juta, dan transaksi trial order potensial sekitar Rp3,2 miliar.