Panennews.com – Penguatan sektor pangan menjadi salah satu prioritas utama Pemerintah dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional, terlebih lagi untuk menghadapi ancaman perubahan iklim dan dinamika geopolitik global yang berdampak pada krisis pangan, krisis energi, dan krisis finansial yang terjadi pada saat ini. Pemerintah juga secara konsisten berupaya meningkatkan ketahanan pangan dengan mendorong produktivitas hasil pertanian melalui mekanisme modernisasi taksi alat dan mesin pertanian (Alsintan).
Guna mendukung mekanisme penyediaan Alsintan yang memadai, Pemerintah terus mendorong peningkatan fasilitas pembiayaan bagi petani melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memimpin Rapat Koordinasi Terbatas dengan Perbankan guna membahas Penyaluran Kredit Usaha Rakyat Taksi Alat dan Mesin Pertanian, Selasa (18/10/2022).
“Upaya yang dapat mendorong ke arah tersebut salah satunya melalui peningkatan pembiayaan di sektor pertanian khususnya taksi alat dan mesin pertanian melalui program Kredit Usaha Rakyat,”. Ungkap Menko Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menjelaskan bahwa Pemerintah memberikan tambahan subsidi bunga/subsidi marjin sebesar 3% khusus untuk penyaluran KUR di sektor pertanian, sehingga petani dapat menggunakan fasilitas KUR untuk melakukan penyediaan Alsintan dengan bunga sebesar 3% per tahun.
Selain itu, Penyaluran KUR pada tahun 2021 juga menunjukkan peningkatan mencapai 42% (yoy) menjadi Rp281,9 triliun atau 98,9% dari target sebesar Rp285 triliun dan diberikan kepada 7,28 juta debitur. Pertumbuhan KUR tersebut jauh di atas pertumbuhan total kredit perbankan sebesar 5,2% atau pertumbuhan kredit UMKM yang hanya sebesar 3,67% pada tahun 2021.
Lebih lanjut, dalam rapat tersebut turut dibahas mengenai capaian penyaluran KUR tahun 2022 yang juga menunjukkan peningkatan. Hingga tanggal 30 September, KUR tercatat telah disalurkan kepada 5,65 juta debitur dengan realisasi sebesar Rp270,59 triliun atau 72,51% dari target sebesar Rp373,17 triliun.
Sementara itu, seiring dengan meningkatnya jumlah debitur dan tumbuhnya sektor pertanian, penyaluran KUR Pertanian juga turut mengalami peningkatan. Pada tahun 2021, penyaluran KUR Pertanian meningkat sebesar 45,9% menjadi Rp84,5 triliun dengan total debitur sebanyak 2,5 juta orang. Sedangkan untuk penyaluran KUR Pertanian hingga 30 September 2022 telah terealisasi sebesar Rp84,5 triliun dan diberikan kepada 2,1 juta debitur, dengan NPL yang relatif rendah sebesar 0,82% dan posisi outstanding sebesar Rp120,5 triliun.
Berdasarkan data penyaluran KUR Pertanian yang telah terealisasi tersebut, secara keseluruhan KUR yang diberikan khusus untuk penyediaan Alsintan masih relatif kecil sehingga perlu untuk terus didorong.