Kerja Sama Antara Nelayan Dan Industri Pengolahan Ikan, Upaya KKP Stabilkan Harga Dan Pasokan Ikan

oleh -106 views
Stabilkan Harga dan Pasokan Ikan Saat Musim Puncak Penangkapan Ikan3
Foto : Dok. KKP

Panennews.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya menstabilkan harga dan pasokan ikan di sejumlah wilayah. Salah satu langkah dilakukan melalui fasilitasi kerjasama antara nelayan dan industri pengolahan ikan, dengan maksud membuka akses pasar bagi nelayan saat pasokan ikan berlimpah agar diperoleh harga jual yang optimum.

Salah satunya di Prigi, Trenggalek Provinsi Jawa Timur yang tengah mengalami musim puncak penangkapan ikan yang berlangsung pada September dan Oktober ini, produksi ikan akan melimpah. Berdasarkan catatan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, hasil tangkapan nelayan dalam sepekan terakhir yang masuk ke Tempat Pendaratan Ikan (TPI) mencapai 100 – 120 ton per hari.

“Kondisi ini menyebabkan penurunan harga ikan tongkol lisong dari kondisi normal Rp16.000/kg menjadi Rp10.000-Rp12.000/kg,”. Ungkap Plt Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Ishartini di Jakarta (13/09/2022).

Baca Juga :   Presiden Minta Kemenkop UKM Bangun Industri Pabrik Minyak Makan Merah

Ishartini memastikan, jajarannya telah mempertemukan Koperasi Pindang Prigi Jaya dengan nelayan dalam rangka memenuhi pasokan hasil perikanan. Dengan melimpahnya hasil tangkapan, selain untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri pindangnya sendiri, Koperasi Pindang Prigi Jaya juga bekerjasama dengan PT. Maharani Artha Prima guna memasok bahan baku ke wilayah lain. Dikatakannya, aksi jemput bola di kawasan produksi ini sangat penting guna menjaga stabilitas harga komoditas perikanan.

“Upaya seperti ini seyogyanya dilakukan di titik produksi atau Pelabuhan Perikanan lain di saat produksi perikanannya berlimpah,”. Lanjutnya.

Adapun melalui aksi jemput bola tersebut, Ishartini berharap para pelaku usaha industri, supplier, dan eksportir perikanan semakin terpacu untuk menyerap hasil tangkapan nelayan.

Selain itu, Direktur Logistik Ditjen PDSPKP, Berny A Subki menyebut fenomena musiman ini memiliki nilai strategis dan ekonomi hulu-hilir yang penting. Karenanya, hadirnya SLIN diharapkan bisa membangun, mengembangkan dan menguatkan sistem manajemen rantai pasokan ikan dan hasil perikanan yang terintegrasi, efektif dan efisien.

Baca Juga :   Dorong Konsumsi Daging, DPD RI Minta Kembangkan Industri Ternak

Terlebih kata kunci dari SLIN ialah sinergi antar entitas pelaku usaha yang terlibat dalam penataan distribusi hasil perikanan. Ke depan, dia menyebut pelaksanaan SLIN tetap dilakukan dengan dukungan digitalisasi, forecasting, termasuk alert system, mitigasi risiko, koordinasi dengan sektor lain dan Pemda. “Termasuk juga pilihan langkah aksi di lapangan bersama para pelaku usaha,”. Ungkap Berny.

Sebagai informasi, selain di selatan Jawa Timur, Ditjen PDSPKP juga melaksanakan SLIN di Maluku Utara dan wilayah lainnya sekaligus bersinergi dengan unit Eselon I terkait di KKP. Pelaksanaan SLIN di Prigi ditandai dengan penataan distribusi hasil perikanan dalam mendukung pasokan dan ketersediaan bahan baku industri dan konsumsi di PPN Prigi di awal bulan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.