Ekspor Cangkang Sawit Di Sulbar Mencapai Rp 65, 9 Miliar

oleh -130 views
Ilustrasi Kelapa Sawit
Foto Ilustrasi : Pixabay

Panennews.com – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Mamuju mencatat periode Januari – Agustus 2022 ekspor komoditas turunan kelapa sawit berupa cangkang sawit Propinsi Sulawesi Barat (Sulbar) telah mencapai nilai Rp. 65,9 miliar rupiah.

Nilai ini naik drastis karena pada tahun 2021, ekspor cangkang sawit hanya berupa sampel sebanyak 15 kg dengan nilai Rp. 7.500 ke Jepang. Sedangkan di tahun 2020 ekspor cangkang sawit sebanyak 16.700 ton dengan nilai Rp. 22,9 Miliar.

Kepala Karantina Pertanian Mamuju, Agus Karyono menjelaskan Jepang menjadi negara tujuan baru di Tahun 2022 setelah sebelumnya cangkang sawit diekspor ke negara Thailand.

Baca Juga :   Perkuat Ketahanan Pangan, Kementan Terus Optimalkan Program Kesatria

“Tahun 2022 ini, kami telah mensertifikasi sebanyak 6 kali pengiriman ke Jepang dengan total volume 46.500 ton, “. Ungkap Agus Di Sulbar pada hari Kamis, (08/09/2022).

Selain itu, Agus menambahkan permintaan cangkang sawit ke Negara para Saumarai ini cukup tinggi karena kebutuhan Jepang terhadap bahan baku energi sumber terbarukan yang ramah lingkungan, dan cangkang sawit asal Sulbar telah memenuhi kualitas bahan baku yang dibutuhkan.

“Untuk menjaga kualitas, Karantina Pertanian Mamuju memastikan kondisi cangkang sawit tersebut sesuai dengan permintaan negara tujuan dan telah melalui serangkaian tindakan karantina,”. Tegas Agus

Baca Juga :   Jokowi Minta Kelembagaan Food Estate di Jateng Diperkuat

Sementara itu, Ia menjelaskan tindakan karantina yang dimaksud berupa pemeriksaan dokumen dan fisik, pengawasan fumigasi, pemeriksaan alat angkut untuk menghindari adanya hama penyakit yang dapat mengurangi kualitas produk yang diekspor.

“Cangkang sawit masuk dalam salah satu dari sembilan komoditas pertanian ekspor unggulan Sulbar yang meliputi Olein, Stearin, PFAD, Oil, Kopi, Sapu Lidi, Briket Batok Kelapa, dan Durian. Sub sektor perkebunan CPO dan turunannya mendominasi lebih dari 90% dalam hal kontribusi sebagai penyumbang devisa terbesar ekspor,”. Ungkap Agus menutup wawancara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.