Panennews.com – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menyampaikan, Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak 2020 memaksa pelaku usaha beradaptasi dan mengembangkan diri agar dapat bertahan. Adaptasi yang dilakukan dapat dimulai dari mengubah model bisnis hingga memanfaatkan platform digital sebagai sarana penjualan dan memperluas jaringan bisnis.
Hal ini disampaikan Wamendag Jerry dalam peresmian Warung Digital di Toko Aisyah, Pasir Padi, Kota Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (12/05/2022).
“Tujuan pengembangan warung digital ini adalah untuk menjawab tantangan tersebut dan mengikuti perkembangan serta permintaan pasar terhadap produk digital yang semakin meningkat. Kita semua menyadari, bahwa penting untuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masuk ekosistem digital agar bisnisnya menjadi lebih efisien, rantai perdagangan menjadi lebih pendek, serta pasarnya semakin luas,” jelas Wamendag.
Wamendag menjelaskan, pengembangan warung digital ini merupakan tindak lanjut bantuan
perbaikan warung Kementerian Perdagangan pada tahun lalu. Warung digital juga menjadi bagian dalam upaya mendorong dan mendukung Indonesia menjadi pemain ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
“Peresmian warung digital di Toko Aisyah ini diharapkan menjadi contoh dan meningkatkan motivasi bagi pelaku usaha warung lainnya dalam pengembangan warung digital,” Ungkap Wamendag.
Sejak 2020—2021, Kementerian Perdagangan telah memberikan bantuan perbaikan warung sebanyak 245 warung di seluruh Indonesia. Untuk Provinsi Bangka Belitung sendiri telah terfasilitasi sebanyak 27 warung. Pada 2022, Kementerian Perdagangan akan kembali memberikan bantuan perbaikan warung sebanyak 100 warung di beberapa wilayah di Indonesia.
“Untuk mendukung pengembangan warung digital, Kementerian Perdagangan akan mendigitalisasi 245 warung yang telah diperbaiki. Sehingga, dapat mudah dijangkau masyarakat secara luas,” imbuh Wamendag.
Dalam penyediaan fasilitasi warung digital, Kementerian Perdagangan bermitra dengan PT Tokopedia serta Bank Indonesia Perwakilan Bangka Belitung dalam mengakomodir sistem pembayaran melalui QRIS. Dengan begitu, akan memudahkan masyarakat dalam pembayaran serta memudahkan pemilik warung dalam pencatatan keuangan manajemen usaha.
Selain itu, pelaksanaan peresmian warung digital dalam kesempatan ini juga dilaksanakan peresmian Pasar Digital Siap QRIS yang diinisiasi oleh Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pembangunan Pasar Digital dilaksanakan karena Indonesia mempunyai potensi pasar digital yang sangat besar dan terus berkembang. Pada 2021, nilai pasar digital Indonesia sekitar USD 70 miliar. Nilai tersebut diperkirakan akan meningkat jadi USD 146 miliar pada 2025 nanti.
“Diharapkan, dengan adanya pengembangan warung dan pasar digital ini dapat semakin
meningkatkan nilai ekonomi digital Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai pemain ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara,” Tegas Wamendag.