Panennews.com – Ilmuwan dari University of Michigan bekerjasama dengan Glanbia PLC Research and Development baru-baru ini menyelidiki sifat antivirus dari protein susu sapi terhadap virus corona atau Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penelitian ini pun telah dipublikasi pada Jurnal Of Dairy Science pada 24 Februari 2022 yang lalu.
Protein yang dimaksud adalah laktoferin, yang sebagian besar ditemukan dalam susu pada hewan mamalia. Laktoferin sapi ini diketahui memiliki karakteristik bioaktif terhadap banyak mikroba, virus, dan patogen lainnya dan telah ditemukan untuk menghambat infeksi virus corona.
“Laktoferin sapi telah menunjukkan aktivitas antivirus dalam uji klinis pada manusia,” kata pemimpin peneliti Jonathan Sexton, PhD, dari University of Michigan Department of Internal Medicine, seperti dikutip Agdaily (10/3/2022).
Sementara itu, dengan tujuan meningkatkan relevansi klinis dan translatabilitas, tim menguji laktoferin sapi terhadap beberapa varian SARS-CoV-2 yang paling umum menjadi perhatian dari seluruh dunia. Termasuk varian WA1 yang mewakili wabah Amerika Serikat pada tahun 2020, varian Alpha, Beta, Gamma, serta Delta.
Para peneliti menemukan bahwa laktoferin sapi efektif melawan semua ketegangan yang diuji secara in vitro, dan mereka berharap itu juga akan memiliki aktivitas melawan ketegangan tambahan yang muncul. Selain itu, tim menemukan bahwa dekstrosa dan sorbitol tidak mengurangi efektivitas laktoferin sapi melawan Covid-19.
Lebih lanjut, Sexton menjelasakan bahwa manfaat utama dari antivirus yang terdapat pada laktoferin susu sapi adalah potensinya untuk pencegahan atau pengobatan penyakit yang muncul akibat virus Covid-19. Hal ini menurutnya merupakan sebuah alternatif obat yang dapat digunakan secara luas.
