Panennews.com – Kentang merupakan salah satu komoditas di Indonesia yang cukup produktif. Data Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat produksi kentang di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 1,3 juta ton.
Selain itu, kentang juga kaya akan karbohidrat sehingga cukup populer di masyarakat sebagai pengganti nasi. Khususnya bagi mereka yang sedang melakukan program diet.
Dalam perkembangannya benih kentang terus dikembangkan. Salah satunya yaitu oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertanian (Balitbangtan) dengan meluncurkan salah satu varietas kentang produk rekayasa teknologi (PRG) atau transgenik.
Mengutip dari laman Balitbangtan bahwa kentang Bio Granola merupakan varietas kentang dengan persilangan antara Granola dengan PRG Katahdin SP951. Varietas ini mempunyai keunggulan daya hasil tinggi serta tahan terhadap penyakit hawar daun.
Sementara itu, untuk bentuk umbinya kentang ini lebih cenderung berbentuk oval, sedangkan warna daging umbinya berwarna putih. Adapun untuk populasi dari tanaman sayur ini mencaoai 35.000 tanaman dengan hasil umbi per-hektar diperkirakan mencapai sampai dengan 29 ton.
Untuk masa panennya sendiri diperkirakan membutuhkan waktu sampai dengan 100 hari. Sedangkan umur sayuran ini mulai berbunga pada kisaran 45-50 hari. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di wilayah dengan dataran yang tinggi.