Panennews.com- Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan bantuan unit pengelolaan sampah di Desa Kupang Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo pada Selasa (27/7). Bantuan ini diberikan karena banyaknya sampah di wilayah ini yang membuat banyak nelayan mengeluh karena mesin kapal rusak karena sampah yang menyangkut di baling-baling mesin.
Sementara itu para pembudidaya juga terkena dampak pencemaran air sungai karena sampah yang mengakibatkan gagal panen, oleh karena itu perlu adanya solusi penangan sampah di Desa Kupang ini. BPPP Banyuwangi mengambil langkah dengan bekoordinasi dengan semua pihak untuk masalah ini dan diberikanlah bantuan berupa mesin pencacah sampah plastik (Bank Sampah) yang dikelola oleh Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) Delta Samudera Timur.
Dibawah binaan Agus Triono dan BPPP Banyuwangi, kelompok ini mulai mengelola sampah rumah tangga yang biasa dibuang ke bantaran sungai. Tercatat, setiap dua minggu terkumpul 25 kg sampah per Kepala Keluarga (KK) dari total 140 KK. Berarti dalam satu bulan terkumpul tujuh ton sampah di Dusun Tanjungsari yang selanjutnya diolah Bank Sampah menjadi biji plastik untuk dijual kepada pengepul.
“Sejak percontohan pengelolaan sampah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas ini diserahkan tahun lalu, seluruh anggota yang terlibat sudah memiliki cash flow kisaran Rp800 ribu hingga Rp1,2 juta per bulan. Selain memberikan dampak lingkungan, masyarakat merasakan adanya manfaat ekonomi dari percontohan penyuluhan bank sampah, khususnya di masa pandemi ini, pemasukan tambahan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa sampah memiliki nilai jika dimanfaatkan dengan bijak,” Kata Ketua POKMASWAS Delta Samudera Timur, Muhammad Amin.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sidoarjo, M. Bachruni Aryawan sangat mendukung terobosan Bank Sampah dan pendampingan yang dilakukan Agus Triyono demi terwujudnya kebersihan DAS Sungai Brantas. Pihaknya menyampaikan banyak masyarakat yang menggantungkan perekonomiannya dari budidaya ikan di Sungai Brantas ini. Jika sampah berkurang, air akan semakin bersih sehingga produksi budidaya meningkat dan pendapatan masyarakat pun bertambah.
“Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo siap berkolaborasi dengan KKP untuk melakukan pengelolaan sampah untuk selanjutnya diolah menjadi bahan produktif,” Kata Bachruni.