Menteri Trenggono Himbau Peneliti Kembangkan Riset Inovasi Kurangi Ketergantungan Pakan Impor

oleh -24 views
Wahyu Sakti trengono mengisi pengantar Acara Seminar MAI di Unpad
Data : Panen News

Panennews.com- Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Sakti Trenggono menghadiri acara Shrimp Talk yang digelar oleh Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) dan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Padjajaran, pada Senin (14/6).

Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Sakti Trenggono mengatakan bahwa pemerintah dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah berupaya meningkatkan produksi dan ekspor udang salah satunya dengan membangun model Shrimp Estate dan revitalisasi tambak.

“Kita kembangkan model skala yang bisa diukur yaitu model shrimp estate dan dukungan revitalisasi tambak udang,” kata Menteri KKP.

Baca Juga :   Kembangkan Pasar Rakyat, Kemendag Tandatangani Kerja Sama dengan Gojek

Menurutnya tantangan dalam mengembangkan produksi udang nasional adalah ketersediaan pakan pakan untuk itu ia meminta kerjasama semua pihak antara pemerintah dan produsen juga para peneliti.

“Saya menghimbau para peneliti untuk terus mengembangkan riset dan inovasi mengurangi ketergantungan pakan dari impor dan ketersediaan alam,” katanya.

Menteri Trenggono menyebut salah satu contoh budidaya udang di Mesir melalui integrated shrimp farming (ISF) yang dinilainya sukses mendongkrak produksi udang dengan memberdayakan masyarakat.

“Kita bisa melibatkan masyarakat. Shrimp Estate yang kita kembangkan adalah skala besar yang didalamnya dikerjakan rakyat tapi bukan model intiplasma yang pernah terjadi,” terangnya.

Baca Juga :   Hasilkan Eko Enzim, Dari Pengolahan Sederhana Sampah Di Rumah Tangga

Kebijakan KKP dalam pemanfaatan seumber daya, lanjut Wahyu Sakti Trenggono bukan pada eksploitasi sebesar-besarnya untuk kepentingan ekonomi akan tetapi juga memperhatikan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan dengan menyeimbangkan ekologi dan ekonomi sesuai arah pembangunan ekonomi dunia yaitu menuju ekonomi biru.

“Saya keliling di Indonesia melihat tambak udang terlalu mepet ke laut, tidak punya IPAL dan seterunya, itu akan menjadi kerusakan yang fatal carbon receive di pesisir akan terus terdegredasi dan hilang,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.