Korea Selatan Siap Suntik Investasi 500 Milyar Untuk Stevia di RI

oleh -55 views
Stevia
Foto : Pixabay

Panennews.com -Salah satu program pemerintah saat ini yaitu dengan menumbuhkan korporasi dari sektor pertanian. Menurut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menguatnya korporasi pertanian akan membangkitkan proses bisnis dari hulu ke hilir. Hal ini cukup beralasan mengingat sektor pertanian merupakan salah satu penopang pertumbuhan ekonomi nasional saat pandemi sekarang ini.

Sejalan dengan program tersebut, korporasi Korea Selatan kini mulai melirik budidaya tanaman stevia. Tanaman stevia ini merupakan salah satu jenis tanaman pengganti gula tebu. Salah satu korporasi asal Minahasa, Sulawesi Utara, PT. Bejana Kasih Sempurna (BKS) kini telah meneken kesepakatan kerjasama (MoU) dengan perusahaan asal Korsel, Stevia Farms Co. Ltd, untuk mengolah stevia menjadi bahan pangan dan farmasi.

“Kami melibatkan masyarakat petani di sekitar kebun dengan sistem contract farming dan hasil panen stevia akan di ekspor ke Korea Selatan sebagai bahan pangan dan farmasi” Ujar Chief Executive Officer PT. BKS, Oktavianus Minanga, seperti yang dikutip dari Laman Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Perkebunan RI.

Baca Juga :   Ratusan Ton Gula Kelapa Organik Berkualitas Diekspor Ke Amerika Serikat

Lebih lanjut, Oktavianus menjelaskan bahwa dari aspek perijinan juga sudah dimiliki. Diantaranya ijin pemasukan benih maupun Ijin produsen benih stevia dari Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Utara. Selain itu, nilai investasi pada pengembangan stevia mencapai USD 34 juta atau hampir sekitar Rp. 500 Milyar.

“Jika tidak ada halangan, sekitar bulan September/ Oktober, kami akan melakukan ekspor perdana ke Korea Selatan melalui port Bitung. Dengan nilai investasi USD 34 juta, perusahaan korea akan segera membangun pabrik atau industry pengolahan stevia di Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Vice President Stevia Farm Co. Ltd, Mr. Kwang Surk Yoo menyampaikan bahwa kebutuhan Stevia dunia kurang lebih 1.200 ton/bulan dan sekitar 200 ton-nya mampu diserap oleh industri pangan dan farmasi di Korea Selatan.

Baca Juga :   Pabrik Tepung Porang di Lombok Barat Targetkan 20 Ton Sebulan

“Kami cukup banyak melakukan survey di beberapa negara di Kawasan Asia dan kami menemui hanya di Indonesia yang paling cocok dan optimal untuk pengembangan stevia ini.” Kata Yoo.

Pada kesempatan yang berbeda, ditempat terpisah, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Ir. Dedi Junaedi, M.Sc menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada PT. BKS dan semua yang terlibat dalam kegiatan ini atas kemajuan budidaya stevia ini.

“Tanaman stevia saat ini menjadi salah satu tanaman prospektif khususnya sebagai tanaman pemanis rendah kalori substitusi gula tebu. Produksi gula tebu dalam negeri tidak dapat memenuhi kebutuhan gula dalam negeri yang terus meningkat, sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia sehingga Indonesia banyak melakukan impor.” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.