Panennews.com- Gubernur Bali I Wayan Koster saat ini sedang menyiapkan peraturan untuk mewujudkan kesejahteraan petani di Bali, tentu hal ini tidak terlepas dari visi misi pembangunan Bali 2018-2024 untuk menjadi daerah dengan kedaulatan dan ketahanan pangan. Selain itu Gubernur Bali juga memberikan arahanan agar masyarakat Bali tidak tergantung pada beras saja, tetapi juga untuk mengembangkan pangan lokal lainnya.
Adapun komoditas pangan lokal lain yaitu yang mengandung karbohidrat seperti ketela, umbi-umbian dan kacang, dan tentunya harus disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing supaya tidak terlalu bergantung pada beras, serta tetap meningkatkan sayuran dan daging. Selain itu I Wayan Koster juga menambahkan untuk wujudkan kesejahteraan petani di bali yang harus dilakukan dengan dua hal antara lain pertamaa Peningkatan produksi pangan dan KeduanMenambah luas tanam.
“kita tidak tergantung pada beras saja, tetapi juga ke pangan lokal yang mengandung karbohidrat seperti tela, umbi, kacang-kacangan menurut potensi daerah masing-masing supaya tidak terlalu bergantung pada nberas, sayurnya dagingnya ditingkatkan”. Kata I Wayan Koster kepada Panennews.
Sementara itu, Gubernur Bali juga menambahkan progres produk pertanian yg sudah mengantongi indikasi georafuis ini ada tiga komoditi yaitu kopi robusta, arabika dan jambu mente. Sedangkan untuk komoditi kelautannya adalah garam, dan Gubernur juga meminta untuk salak gula pasir, salak ketan, durian yang sedang diproses untuk disiapkan lagi kepasar ekspor.
“Oleh karena ini proses ini perlu kita turunkan tim, siapkan data supaya komoditas unggulan bai ini bisa baik maka nilainya menjadi meningkat ya”. Pungkas Gubernur Bali I Wayan Koster.