Desa Produsen Pangan, Mindo Sianipar : Pemerintah Harus Berani Buat Percontohan

oleh -211 views
Mindo Sianipar
Anggota DPR Komisi IV Fraksi PDIP, Mindo Sianipar - Foto : Panen News

Panennews.com – Politisi partai PDIP sekaligus Anggota DPR Komisi IV Mindo Sianipar mengungkapkan mengenai economic circle (Lingkaran Ekonomi) harus mengembangkan desa sebagai produsen pangan dan pemerintah sepatutnya harus berani membuat percontohan diberbagai tempat. Hal ini disampaikan oleh Mindo saat dihubungi Panen News (10/2) di Jakarta.

Mindo memandang bahwa prinsip economic circle sebenarnya secara tidak langsung sudah diberlakukan di tengah masyarakat Indonesia, salah satu contohnya pengembangan desa.

“Mengembangkan desa sebagai produsen pangan itu sudah terjadi di sana saling ketergantungan antara satu produk dengan produk lainnya, itulah circle” terangnya.

Mindo mencontohkan bahwa produk-produk terkait tersebut diantaranya dalam hal memproduksi padi atau kedelai sudah terkait dengan memproduksi pupuk cair maupun kompos. Oleh karenanya, lanjut Mindo, pemerintah harus berani membuat tempat-tempat percontohan tersebut.

Baca Juga :   Punya Bebek Petelur Di Rumah, Ternyata Ini Dia Pakan Terbaiknya

“Kalau itu (tempat percontohan) dilihat menguntungkan buat rakyat, sudah pasti masyarakat akan mengikuti” kata Mindo.

Selain itu, politisi dari PDIP tersebut juga mengusulkan untuk tempat percontohan tersebut tidak terlampau jauh dari Jakarta. Menurutnya, agar Kementerian terkait dan DPR dapat kontrol secara langsung dan dapat dengan cepat disebarluaskan ke daerah-daerah lainnya.

Lebih lanjut, Mindo juga mengusulkan salah satu produk yang cukup potensial untuk dijadikan pengembangan desa tersebut yaitu Black Soldier Fly (BSF) atau Lalat Tentara Hitam.

“Dengan Lalat Hitam itu akan tumbuh akan tumbuh perikanan budidaya, peternakan unggas, pupuk kompos, maupun pupuk organik cair di desa” ujarnya.

Baca Juga :   Telong Elong Sentra Budidaya Lobster Potensial di Indonesia

Mindo menambahkan bahwa salah satu yang dapat dilakukan pemerintah dalam hal lainnya yaitu dengan peningkatan anggaran untuk berbagai macam budidaya, salah satunya budidaya ikan atau biota lainnya di air tawar. Karena, lanjut Mindo, sebagian besar pembudidaya yang ada di Indonesia yaitu pembudidaya biota air tawar.

Menurut Mindo, kunci sukses yang bisa dilakukan dalam pembudidayaan ikan atau udang di air tawar ini yaitu tidak bergantung pada dua hal yaitu benih dan pakan. Mindo berharap masyarakat pembudidaya dapat diedukasi untuk terus memproduksi benih dan pakan secara mandiri, sehingga nantinya tidak bergantung pada negara luar.

“Didalam mengembangkan apapun kita harus membuat sekecil mungkin ketergantungan dari luar” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.