Tingkatkan Kualitas Pendidikan Vokasi Pertanian, Kementan Launching Smart Green House

oleh -69 views
Smart Green House
Dok. Kementan

Panennews.com – Kementerian Pertanian terus berupaya menghadirkan Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian terbaik untuk mendukung prioritas kebijakan pembangunan pertanian berbasis ketahanan pangan. Salah satunya yaitu dengan meningkatkan kualitas vokasi pertanian melalui pembangunan Smart Green House di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor.

Smart Green house merupakan hasil kolaborasi antara Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), dalam hal ini Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) yang berkomitmen mencetak job seeker maupun job creator yang mandiri, modern, dan profesional, serta dapat bersaing di era industri 4.0.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, untuk mencapai kemampuan teknis dan manajerial dibidang pertanian, metode pembelajaran pendidikan vokasi melakukan pendekatan teaching factory (TEFA).

Yakni, menerapkan sistem pembelajaran yang dikembangkan semirip mungkin dengan dunia kerja dan dunia industri (DuDi).

“Hal ini sudah menjadi keharusan mengingat tuntutan kemajuan pertanian yang maju mandiri dan modern perlu didukung oleh SDM yang mampu mengelola usaha pertanian berbasis teknologi,” tuturnya.

Syahrul Yasin Limpo juga menegaskan, salah satu kemajuan teknologi pertanian adalah Smart Green House (SGH) yang merupakan sistem pertanian modern dengan memanfaatkan teknologi.

“Teknologi yang diterapkan itu dapat mengatur dan memantau kelembapan tanah dan suhu udara pada greenhouse serta dapat dimonitor melalui smartphone,” jelasnya.

Baca Juga :   Mengenal Cupang Slayer, Warna Indah Bikin Harganya Mahal

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Sarwo Edhy menjelaskan, sebagai salah satu upaya peningkatan nilai tambah untuk optimalisasi produksi pertanian adalah melalui upaya pengembangan sarana, prasarana pertanian serta penerapan teknologi yang tepat guna dan sasaran.

“Modernisasi di sektor pertanian menjadi hal yang sangat penting dalam percepatan produktivitas dan produksi pertanian. Pertanian saat ini sudah masuk dalam era industri 4.0, maka penerapan digital dan teknologi tidak dapat diabaikan termasuk dengan disematkannya teknologi smart farming yang sekaligus membangun sentra produksi urban farming melalui teknik green house,” kata dia.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka telah dibangun proyek percontohan Smart Green House atas kerja sama Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian dengan Politeknik Pembangunan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian sebagai sarana teaching farm, teaching factory yang harapannya ke depan akan menjadi tren pola pertanian yang efesien dan dapat membantu meningkatkan produksi pertanian menuju pertanian maju, mandiri, modern.

“Enam unit Smart Green House pada lahan seluas 7.800 m2 telah selesai dibangun. Masing-masing bangunan Smart Green House ini berukuran 20 x 20m dengan sistem NFT (Nutrient Film Technique) yang memiliki 9.063 lubang tanam, sistem DFT (Deep Flow Technique) yang memiliki 9.063 lubang tanam dan sistem Dutch bucket 450 lubang tanam,” papar Sarwo Edhy.

Baca Juga :   Kementan Raih Penghargaan Top Government Public Relations Award 2021

Ia melanjutkan, bangunan Smart Green House ini juga telah dilengkapi dengan Exhause Fan, Evaporating Complete System dan Panel kontrol untuk sensor suhu dan kelembaban. Fasilitas lain dalam proyek percontohan bangunan green house ini juga tersedia satu unit sumur tanah dalam berikut dengan pompa airnya, jalan akses menuju lokasi serta pemasangan instalasi listrik.

Menurut Sarwo Edhy, pembangunan Smart Green House sebagai salah satu sarana Agro Eduwisata yang akan dicanangkan Menteri Pertanian dapat memberikan peningkatan ilmu tentang pertanian modern bagi mahasiswa pertanian, petani milenial dan masyarakat pada umumnya.

Pada kesempatan itu juga akan dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertanian dengan PT PLN sebagai bentuk sinergi program peningkatan produktivitas sektor pertanian melalui penyediaan tenaga listrik.

“PLN dengan program Electrifiying Agriculture-nya hadir untuk mendukung elektrifikasi sektor pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan,” tutur Sarwo Edhy.

Fungsinya, kata Sarwo Edhy, untuk mengoordinasikan program dan kegiatan teknis seluruh eselon 1 lingkup Kementerian Pertanian dan Nota Kesepahaman ini akan ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama pada masing-masing eselon 1 yang terkait.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.