Perhepi Optimis Tahun Depan Harga Beras Normal

oleh -21 views
Dok. Kementan
Dok. Kementan

Panennews.com – Wakil Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi), Bustanul Arifin mengatakan bahwa harga beras di tahun depan diprediksi dalam angka yang normal. Situasi ini, kata Bustanul, terjadi karena produksi yang sedang berlangsung dalam kondisi surplus.

“Catatan saya tahun 2020 neracanya surplus. Dengan kata lain kalaupun panen raya berlangsung di Bulan Maret, maka saya berkeyakinan tidak akan ada lonjakan harga yang ekstrim karena di bulog terus melakukan operasi pasar dan penyerapan,” ujar Bustanul dalam Indonesia Business Forum TV One, Rabu, 30 Desember 2020.

Meski demikian, Bustanul meminta agar pemerintah memperkuat akses lalu lintas antar dan kirim logistik yang selama pandemi Covid 19 mengalami kesulitan akibat pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar.

“Ketahanan pangan itu menyangkut ketersediaan aksebilitas dan konsumsi. Jadi konteks ketersediaan ini mari kita tuntaskan dulu. Artinya kita harus mewaspadai persoalan akses logistik. Apalagi kita masih dalam kondisi pandemi. Itu harus kita perkuat,” katanya.

Menurut Bustanul, membangun sektor pertanian harus dilakukan oleh semua pihak, baik dari kakangan pemerintah, pengusaha, petani maupun masyarakat secara luas. Pertanian, kata dia, tidak bisa dikerjakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) smata, namun juga harus melibatkan kementerian dan lembaga negara lainya.

“Memang sekarang ini yang dibutuhkan adalah leadership. Artinya pak menteri tidak bisa berjalan sendiri. Beliau tidak punya kewenangan di perdagangan atau di kesehatan, karena itu harus berjalan bersamaan. Harapan terakhir menurut saya ada di Pak Menko Ekonomi. Dia yang harus membuat perencanaan karena ini menyangkut koordinasi dengan banyak Kementerian,” katanya.

Baca Juga :   Panen Padi Capai 900 Hektare, Cadangan Beras Di Temanggung Berpotensi Aman

Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan bahwa ketersediaan bahan pokok untuk menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru 2021 dalam kondisi aman dan terkendali. Menurut Mentan, Indonesia memiliki stok beras yang cukup dengan produksi yang masih berlangsung.

“Pangan dasar yang kita kendalikan itu ada 11 dan semuanya dalam kondisi aman. Jadi ada beras, ada jagung, ada gula pasir, ada dagin dan ada juga kebutuhan pokok lainnya. Insyaallah 11 komoditi ini aman sampai akhir tahun mendatang,” katanya.

Mentan mengatakan, kecukupan sebelas bahan pokok ini merupakan hasil kerja keras dari semua pihak, termasuk koordinasi satu data satu pintu dengan Bulog dan Kemendag dibawah koordinasi langsung Kementerian Perekonomian.

“Maslah ketahanan pangan adalah masalah yang paling dalam, paling kompleks, namun juga starategis. Karena itu saya tidak boleh salah prediksi atau salah mengolah data. Alhamdulillah kita terus melakukan koordinasi antar lembaga yang sangat ketat, baik dengan Kemenko, Bulog atau dengan kementerian lain. Kita punya mapping yang sama dengan menggunakan digital,” katanya.

Baca Juga :   Antisipasi El Nino, Bulog Tampung Penyerapan Beras Petani Lokal

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menambahkan bahwa kolaborasi Bulog dan Kementan selama ini berjalan dengan baik. Bahkan, kata Buwas, Bulog terus memantau jalanya produksi yang ada untuk menyamakan data sebelum dilakukan penyerapan.

“Kewajiban Bulog adalah mempersiapkan pangan di seluruh pelosok tanah air. Jadi kita mengikuti perkembangan masalah pangan, termasuk masa panen di Kementan. Alhamdulillah kita memiliki ketersediaan pangan yang cukup, ditambah program di Kementan yang membuat produksi semakin berjalan. Artinya kita sampai saat ini tidak melakukan impor,” karanya.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Musdhalifah Machmud memastikan bahwa saat ini Indonesia secara keseluruhan mampu melewati defisit pangan. Bahakn, Indonesia memiliki stok pangan yang cukup, meski tengah menghadapi pandemi Covid 19.

“Defisit pangan Alhamdulillah bisa kita lewati. Bahkan dengan kondisi stok pangn kita cukup, meski pandemi Covid 19 masih berlangsung. Ke depan, kita akan terus memantau harga setiap hari untuk mengantisipasi kekurangan dan lonjakan harga. Jadi kalau harga mulai naik, maka kita minta Bulog melakukan operasi pasar. Karena itu bulog harus segera melakukan penyerapan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.