Panen Perdana, Lele Bioflok di Pondok Pesantren Tulang Bawang Barat

oleh -73 views
Dok. KKP
Dok. KKP

Panennews.com – Salah satu program Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyasar pada Pondok Pesantren. Salah satu yang membuahkan hasil positif adalah Pondok Pesantren Darussholihin Tebu Ireng 12 Pulung Kencana yang berada di Kabupaten Tulang Bawang Barat yang baru saja minggu lalu melakukan panen perdana budidaya ikan lele dengan menggunakan sistem bioflok secara parsial.

Bantuan kegiatan bioflok, merupakan suatu inovasi teknologi yang dilakukan melalui rekayasa lingkungan dengan mengandalkan suplai oksigen dan pemanfaatan mikroorganisme. Keterbatasan lahan dan air serta di tengah pandemi covid ini, ikan menjadi ketahanan pangan nasional bergizi sehingga kebutuhan kian meningkat untuk konsumsi, dan budidaya lele sistem bioflok ini merupakan salah satu alternatif usaha. Di samping itu, penggunaan pakan lebih efisien, serta dapat dikembangkan juga di perkotaan, jelas Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto dalam keterangannya di Jakarta.

Slamet mengapresiasi kepada Bupati Tulang Bawang Barat serta jajarannya, terutama Dinas Kelautan dan Perikanan yang terus membina masyarakat pembudidaya sehingga dengan kerjasama yang baik dengan DJPB, khususnya kerjasama teknis dengan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam bantuan bioflok yang diberikan di tahun 2020 ini sudah dapat dipanen.

Baca Juga :   KKP Gandeng UNIDO, Dorong Daya Saing Udang Di Pasar Global

Oleh karenanya, Slamet meminta kepada Bapak Bupati dan jajaran Dinas Perikanan beserta instansi terkait lainnya, agar terus mengupayakan penerapan sistem-sistem budidaya ikan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, ekonomis dan menguntungkan, serta tentunya membantu melakukan pengembangan atau antisipasi dalam hal pemasaran ikan yang dihasilkan oleh masyarakat pembudidaya.

Slamet juga berharap penguasaan teknologi budidaya bioflok ini bisa dirasakan dan meluas ke berbagai pelosok daerah.

“Saya terus mendorong Unit Pelaksana Teknis (UPT) DJPB untuk terus melakukan penyebaran teknologi bioflok ke seluruh daerah. Selain itu agar pembudidaya terus mendukung program-program pemerintah melalui penerapan CBIB (Cara Budidaya Ikan yang Baik) dan CPIB (Cara Pembenihan Ikan yang Baik). Karena ke depan ini menjadi syarat mutlak untuk meningkatkan daya saing produk di pasar global. Sehingga teknologi bioflok juga akan terasa keuntungannya jika pembudidaya mengikuti kaidah cara budidaya ikan yang baik”, tegas Slamet.

Saat menghadiri panen di Ponpes Darussholihin, Bupati Tulang Bawang Barat, Umar Ahmad mengatakan panen perdana ini merupakan suatu kerja keras yang patut dibanggakan, mengingat budidaya ikan lele sistem boflok ini baru saja diperkenalkan di Kabupaten Tulang Bawang Barat dan sekarang sudah memetik hasil yang bagus.

Baca Juga :   Potensi Transaksi Produk Perikanan Di Shanghai Senilai USD 15,6 Juta

“Kita patut bersyukur atas capaian yang ada. Saya pribadi juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh yang terlibat dalam percontohan budidaya lele sistem bioflok ini”, ujar Bupati Umar.

Menurutnya, budidaya lele sitem bioflok ini bisa menjadi salah satu pendapatan masyarakat di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Mengingat, budidaya Lele Sistem Bioflok menjadi pilihan yang baik pada saat ini, di samping karena sistemnya yang intensif, juga mampu meminimalkan berbagai permasalahan yang sering kali menyertai usaha budidaya ikan lele, seperti misalnya masalah ketersediaan air, masalah ketersediaan lahan, dan juga adanya limbah yang dapat mengganggu lingkungan.

“ Dengan bioflok juga bisa lebih menguntungkan makanya animo masyarakat lebih banyak yang minat budidaya lele sekarang”, jelas Umar.

Untuk itu, saya merasa bangga dan mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar Pondok Pesantren Darussholihin yang telah mencoba mengembangkan budidaya lele sistem bioflok, dan mudah-mudahan keberhasilan ini dapat menjadi contoh bagi warga masyarakat lainnya untuk melaksanakan sistem budidaya bioflok.

“Harapannya, keberhasilan ini dapat ditularkan dan ditiru kepada warga masyarakat lainnya, sehingga akan semakin banyak masyarakat yang melaksanakan budidaya sistem bioflok ini”, tutur Umar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.